Giring “Nidji” Sedih Lihat Bali Kosong Turis (1)
Politikus PSI, Giring Nidji sedih melihat Bali kosong dari kunjungan turis. Saat bertemu Presiden Jokowi ia mengusulkan hal konkret. Apa itu?
Editor: cecep burdansyah
Saya sudah beberapa minggu di sini. Yang bikin saya trenyuh adalah masyarakat yang taat kepada peraturan, dan memiliki kecintaan kepada Indonesia yang luar biasa, dan memiliki jiwa yang positif sampai pada optimistis untuk bisa melewati pandemi ini.
Dan saya rasa ini harus ditangkap lebih baik oleh PSI dan Pemda. Jangan sampai optimisme dan kesabaran ini dibuang begitu saja. Kalau level menurun prokes tetap jalan.
Kedua, adalah tracing yang penting. Dan kemudian adalah bagaimana swab test PCR dan antigen dicari semurah mungkin, agar masyarakat Bali yang mau swab test bisa langsung. Harusnya pemerintah bisa mensubsidi itu.
Saat bertemu dengan Pak Presiden apa lagi yang disampaikan PSI?
Kita menyampaikan pencapaian-pencapaian PSI, yang alhamdulillah semua kader-kader PSI di daerah membagikan paket nasi 200 ribu, dan beberapa aleg-aleg kita membuat sentra-sentra vaksin. Di Bali memang sudah aman, tapi di daerah butuh kolaborasi dengan pemerintah daerah.
Kami juga melihat program PSI yang rice box dan sudah terkumpul dana Rp 3 miliar. Apa yang melatarbelakangi program ini?
Simple, yang pasti melatarbelakangi adalah Sis Grace Ketum kita. Sis Grace Natalie punya ide besar, bagaimana dengan Rp 10 ribu itu sudah dapat membeli nasi dengan lauk-pauk. Itu sudah termasuk box-nya, dan akhirnya kita buat campaign.
Awalnya, kita ada donatur, tetapi setelah melihat momen ini visible, kita coba dan dieksekusi. Dan itu viralnya luar biasa, terkumpul sampai Rp 3,5 miliar. Kita target sampai 2024 itu 1 juta rice box. Karena kita yakin pandemi itu panjang, kader dan pengurus kita turun, kerja siang-malam untuk ini. (ragil armando)