Detik-detik Ketua RT Diterkam Buaya di Pantai Selaring, Korban Sempat Teriak Minta Tolong 3 Kali
Seorang nelayan menghilang setelah diseret buaya saat menangkap ikan menggunakan pukat di Pantai Selaring.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA SELATAN - Seorang nelayan menghilang setelah diseret buaya saat menangkap ikan menggunakan pukat di Pantai Selaring, Desa Sebagin, Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (13/9/2021).
Korban diketahui bernama Hakim (52) ketua RT 003 RW 006 Desa Rajik, Simpang Rimba.
Peristiwa bermula saat Hakim bersama istrinya sedang menangkap ikan di lokasi kejadian Senin pagi.
Sekira pukul 07.45 WIB tiba-tiba seekor buaya menerkam Haki yang sedang menarik pukat ke pinggir pantai.
Korban pun langsung diseret bintang predator tersebut ke tengah pantai hingga hilang tenggelam.
Istri korban bernama Sila (48) yang menyaksikan detik-detik suaminya diterkam buaya mengungkap bila korban sempat berteriak minta tolong.
Baca juga: Penampakan Buaya Muara Berbobot 100 Kilogram yang Diduga Cari Tempat Bertelur di Lampung Selatan
Namun, dirinya tidak bisa berbuat banyak karena buaya sudah menyeret tubuh suaminya ke tengah laut.
"Menurut pengakuan Sila, korban (Hakim -red) sempat meminta tolong sebanyak tiga kali dan mau ditolong, tetapi tidak dapat ditolong karena telah dibawa oleh buaya ke arah tengah laut," kata Kabag Ops Polres Bangka Selatan, AKP Surtan Sitoru, Senin (13/9/2021) siang.
Lantas, Sila pun berlari meminta tolong kepada warga sekitar untuk mencari keberadaan suaminya.
Kemudian, kejadian tersebut pun dilaporkan kepada pihak berwajib.
Tim SAR Pangkalpinang pun turun untuk mencari keberadaan Hakim.
Baca juga: Viral TKA China di Konawe Kuliti Buaya yang Dilindungi dan Dijadikan Sup, Ini Kata BKSDA Sultra
SAR Pangkalpinang mengerahkan unit siaga SAR Toboali Bangka Selatan yang berjarak sekitar 77 kilometer atau sekitar 2 jam perjalanan darat dari lokasi Pantai Selaring.
Operasi SAR gabungan melibatkan beberapa pihak, di antaranya Tim Rescue Pos Unit Siaga SAR Toboali, keluarga korban. dan masyarakat setempat.
Sempat terkendala akses jalan