Evakuasi Jasad Suster Gabriella dari Dasar Jurang, Personel TNI-Polri Sempat Ditembaki KKB Papua
Jenazah Gabriella Maelani (22), tenaga kesehatan yang menjadi korban kekerasan KKB Papua akhirnya berhasil dievakuasi.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Hendrik R Rewapatara
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Jenazah Gabriella Maelani (22), tenaga kesehatan yang menjadi korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, akhirnya berhasi dievakuasi personel gabungan TNI-Polri, Jumat (17/9/2021).
Jenazah korban diangkat personel gabungan TNI-Polri dari dasar jurang.
Kondisi medan yang terjal dengan kemiringan 90 derajat dan kedalaman 300 meter membuat petugas mengalami kesulitan.
Namun, setelah kurang lebih dua jam personil berhasil mengangkat jenazah suster Gabriella Maelani.
Proses evakuasi sempat mendapatkan gangguan tembakan dari KKB.
Baca juga: Jelang Pelaksanaan PON XX, Menko PMK Ingatkan Potensi Penyakit Malaria di Papua
Dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, gangguan tersebut dilakukan dari seberang jurang lokasi jenazah suster Gabriella ditemukan.
Namun, gangguan tersebut dapat diatasi Personel sehingga jenazah dapat diangkat dari dasar jurang dan disemayamkan di Koramil Kiwirok.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, rencananya evakuasi jenazah ke Jayapura akan dilanjutkan Sabtu (18/9/2021) besok.
Baca juga: Komisi II DPR Berikan Apresiasi kepada Pemerintah Papua dan Papua Barat
Hal tersebut melihat kondisi cuaca dan keamanan di Distrik Kiwirok.
Untuk diketahui pula bahwa hari ini helikopter TNI jenis Caracal juga telah berhasil mengevakuasi sembilan tenaga kesehatan dari Distrik Kiwirok ke Jayapura.
Lompat ke Jurang Bareng Teman Demi Selamatkan Diri
Marselinus Ola Atanila, seorang mantri yang bertugas di Puskesmas Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua bercerita detik-detik Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi kekerasan yang menyebabkan meninggalnya tenaga kesehatan, Senin (13/9/2021).
Marselinus mengungkap bila diri bersama tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas Kiwirok sudah mendengar ada ancaman dari KKB, Senin pagi.