Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Polisi Bermimpi Menghuni Pendopo, Eh Jadi Kenyataan

Nasib seseorang memang ada yang sesuai dengan impiannya, tapi tak sedikit yang meleset. Arif Sugiyanto termasuk yang beruntung karena sesuai impian.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Mantan Polisi Bermimpi Menghuni Pendopo, Eh Jadi Kenyataan
Istimewa
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengajak syukuran dengan masyarakat dengan mengundang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan alun-alun Kebumen. Mereka diajak makan siang di rumah dinas bupati di sebelah utara alun-alun. 

TRIBUNNEWS, KEBUMEN - Ketika masih TK, Arif jalan-jalan ke kota dan terkesima lihat kemegahan gedung. Dia berpikir dan bercita-cita bisa masuk bangunan berkharisma itu.

Suatu saat terbukti Arif Sugiyanto menghuni bangunan megah setelah berhasil menjadi Bupati. Yang dimaksud bangunan megah itu adalah Pendopo Kabupaten Kebumen.

Itulah sepenggal kisah perjalanan singkat Arif Sugiyanto (lahir 1977) dari kecil bercita-cita menjadi Pemimpin dan terwujud setelah dilantik menjadi Bupati Kebumen.

Terinspirasi kala kecil melihat kemegahan gedung Pendopo yang waktu itu dipimpin oleh Bupati Kebumen Amin Sudibyo dari TNI AD atau ABRI.

Maka Arif pun merangkai perjalanan hidupnya, bagaimana caranya biar jadi bupati, harus masuk melalui ABRI.

"Maka untuk menjadi Bupati, saya harus masuk Akabri. Sejak saat itu saya mulai melatih fisik dengan berolahraga, juga berorganisasi," terang Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, saat wawancara eksklusif dengan Tribun Jateng di Rumah Dinas Bupati Kebumen, 9 September 2021.

Wawancara bersama Bupati Kebumen H. Arif Sugiyanto, SH dipandu Iswidodo News Manager Tribun Jateng. Berikut petikan wawancaranya.

Berita Rekomendasi

Bisa cerita perjalanan karir jadi Bupati?

Singkat saja ya. Saya terinspirasi lihat gedung megah itu (Pendopo Kabupaten) dan ingin masuk ke dalam. Bagaimana caranya agar terwujud. Setelah lulus SD SMP SMA di Kebumen lalu saya mendaftar anggota Polri. Ikut tes bintara Polri dan diterima tahun 1996-1997.

Saya waktu itu mengira sudah kandas raih cita-cita menjadi bupati, mbrebes mili nangis karena nggak jadi TNI. Tapi semua kujalani dengan serius.

Jadi anggota polisi sambil berbisnis, jualan tiket tol, kulakan mainan anak-anak, lama-lama bisa usaha properti dan minyak.

Kemudian ada aturan, anggota Polisi boleh ikut berpolitik tapi harus pensiun atau berhenti dulu. Dan itu pun kulakukan. Saya persiapkan diri sebaik-baiknya.

Bagaimana bisa jadi Wakil Bupati?

Waktu itu tahun 2017 saya pensiun dini. Tahun 2019 ikut mendaftar Pemilu dan nama saya tercantum sebagai Calon Legislatif. Namun dalam pemilu itu tokoh Kebumen justru menghendaki saya jadi Wakil Bupati mendampingi Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz. Jadi saya tidak sempat jadi anggota DPRD Kebumen.

Perasaan setelah dilantik jadi Bupati?

Pada 2020, Pa KH Yazid, bupati incumbent tidak mencalonkan lagi. Saya maju jadi calon tunggal. Alhamdulillah semua mendukung dan keluarga juga support. Saya hanya memikirkan bagaimana visi misi saya bersama Wakil Bupati Bu Ristawati Purwaningsih untuk segera merealisasi program. Setelah dilantik, gas poll!

Apa saja strategi bangkitkan ekonomi masa pandemi?

Nah itu yang penting. Di sisi kesehatan kita maksimalkan dan percepat vaksinasi, serta upaya pencegahan secara ketat memberlakukan tertib 3M. Lalu sektor ekonomi, kami gelontorkan bantuan untuk UMKM sebagai pemantik. Kita perkuat UMKM yang sangat banyak di Kebumen untuk gerakkan roda perekonomian.

Selain itu apa lagi Mas Arif?

Sektor pertanian juga kami perkuat. Kami sudah komunikasi dengan pemerintah pusat, untuk dibangun Rice Milling Unit (RMU) atau tempat penggilingan padi modern di Desa Kaliputih.

RMU akan memroses gabah dari pengeringan sampai jadi beras premium, bisa dijual di kota besar atau Bulog. Karena dari dulu Kebumen surplus gabah, dan kita harapkan juga surplus beras.

Kita juga akan bangun kawasan budidaya udang terintegrasi (shrimp estate) di Kecamatan Klirong dan Petanahan dengan anggaran Rp 250 miliar. Dengan shrimp estate yang dikelola secara modern, bisa menghasilkan 35 sampai 40 ton udang perhektar. Dibandingkan tambak rakyat tradisional satu hektar menghasilkan 7 ton.

Bagaimana dengan wisata Kebumen?

Iya kita punya banyak objek wisata alam yang bisa segera refresh kembali. Ada Waduk Sempor, Gua Jatijajar, Benteng Van Der Wijck, Cagar Alam Geologi Karangsambung, Pantai Menganti, Pantai Logending (Ayah), Pantai Karangbolong, Pantai Suwuk dan sebagainya.

Kebumen bertasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, Purworejo dan Cilacap serta Banyumas. Dan menariknya Kebumen punya banyak pantai bagus karena berbatasan dengan Pantai Selatan. Dalam waktu dekat juga kita bangun tempat rekreasi modern, Mini Ancol. Ada tempat camping, villa di tepi pantai dan sungai.

Memajukan pendidikan bagaimana Pak?

Sekarang kita masih PPKM. Sudah mulai sebagian pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan bertahap. Nanti kita evaluasi dulu baru tentukan langkah selanjutnya. Yang penting jangan euforia dulu.

Baca juga: Jurus Jitu Walikota Kediri, Tiap RT Dapat Rp 100 Juta (2-Habis)

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas