Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Ali Kalora, Pentolan Teroris MIT Poso yang Disebut Tewas, Pernah Bantai Satu Keluarga di Sigi

Berikut ini profil Ali Kalora, pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yang disebut ditembak mati

Penulis: Daryono
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Profil Ali Kalora, Pentolan Teroris MIT Poso yang Disebut Tewas, Pernah Bantai Satu Keluarga di Sigi
kolase tribunnews/TribunPalu
Profil Ali Kalora, pentolan teroris MIT Poso yang dikabarkan ditembak mati 

"Terindikasi seperti itu ada kemiripan dari saksi-saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kami konfirmasi dengan foto-foto (DPO MIT Poso) ada kemiripan. Terindikasi," kata Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyahutama dilansir oleh Kompas.com, Sabtu (28/11/2020).

TKP pembunuhan satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Satuan Tugas Tinombala dikerahkan untuk memburu pelaku.
TKP pembunuhan satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Satuan Tugas Tinombala dikerahkan untuk memburu pelaku. (Tangkapan Layar KompasTV)

Berdasarkan keterangan Sekretaris Desa Lemba Tongoa, Rifai, jumlah korban pembantaian tersebut berjumlah empat orang dan masih satu keluarga.

"Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. Itu mertua, anak dan menantu," kata Rifai dilansir oleh Antara.

Rifai menyebut, pembunuhan ini membuat sejumlah orang di Desa Lembantongoa ketakutan.

Sementara itu, Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Abdul Rakhman Baso mengatakan pelaku pembunuhan satu keluarga di Sigi berjumlah delapan orang.

Kedelapan orang ini diketahui masuk dalam daftar pencarian orang kelompok teroris Mujahid Indonesia Timur (MIT).

Baca juga: BREAKING NEWS: Bertahun-tahun Diburu Aparat, Panglima Teroris Poso Ali Kalora Tewas Tertembak

Ia menjelaskan, kelompok orang tak dikenal itu mendatangi rumah warga untuk mengambil bahan makanan.

Berita Rekomendasi

“Saat itu salah satu rumah didatangi oleh OTK kurang lebih 8 orang. Kemudian dari OTK ini memasuki rumah dari belakang kemudian mengambil beras kurang lebih 40 kilo. Setelah itu melakukan penganiayaan menggunakan senjata tajam,” ujar Irjen Abdul seperti dikutip dari Kompas.com.

(Tribunnews.com/Daryono) (TribunPalu/Ketut Suta) (Kompas.com)

Simak wawancara eksklusif dengan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim terkait program pendidikan nasional di bawah ini:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas