Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Sri Rejeki, Penjual Gorengan di Magelang yang Viral Karena Kebal Minyak Panas 

Sri Rejeki Penjual gorengan di Pasar Windusari Magelang mendadak viral, dia ceritakan awal mula dirinya bisa kebal mintak panas.

Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Kisah Sri Rejeki, Penjual Gorengan di Magelang yang Viral Karena Kebal Minyak Panas 
TRIBUNJOGYA.COM/Nanda Sagita
Sri Rejeki (55) , penjual gorengan di Pasar Windusari, Magelang saat menunjukkan aksinya menggoreng dengan tangan kosong, Kamis (23/09/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Sri Rejeki Penjual gorengan di Pasar Windusari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang mendadak viral.

Perempuan berusia 55 tahun ini viral karena kemampuan uniknya yakni kebal terhadap minyak panas.

Sri Rejeki menggunakan tangannya langsung sebagai pengganti sodet (sendok penggoreng) untuk membolak-balikan gorengan di wajan yang sudah berisi minyak panas.

Aksinya tersebut pun, dipertontonkan bagi para pembelinya.

Baca juga: Ditodong Senpi, Pj Kades di Batanghari Leko Serahkan Uang BLT Rp 37 Juta ke Perampok 

Ia mengaku, melakukan aksi tersebut bukan ajang menyombongkan diri namun semata hanya untuk menarik perhatian pembeli.

"Saya sudah berjualan 10 tahun lamanya. Mulanya, pas pertama kali mencoba memang terasa panas namun tidak sampai melepuh. Seiring berjalannya waktu rasa panasnya itu (minyak) jadi biasa saja. Ternyata, pembeli senang melihat saya seperti itu, yasudah saya lanjutkan sampai sekarang," ujarnya kepada Tribunjogja.com, pada Kamis (23/09/2021).

Ia menambahkan, keahliannya dalam menahan rasa panas tidak ada ritual khusus.

Berita Rekomendasi

Murni karena sudah terbiasa bersentuhan dengan minyak panas selama berjualan.

"Tidak ada doa-doanya. Palingan cuma baca bismillah saja. Biar yang dikerjakan membawa berkah dan rezeki yang baik. Itu saja," ungkapnya sembari mengaduk adonan gorengannya.

Baca juga: Mengaku Bisa Tarik Benda Pusaka, Dukun Palsu Tipu Warga Kulon Progo hingga Rp 580 Juta 

Ia bercerita, berjualan gorengan dilakoninya karena sang suami sedang mengalami sakit stroke sejak 12 tahun lalu.

Sehingga, dirinya lah yang mengambil alih peran menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi tiga orang anaknya.

"Keluarga sempat terhimpit masalah ekonomi, karena suami sedang sakit berat. Sehingga, tidak bisa mencari nafkah seperti dulu lagi. Dari situlah saya langsung memutuskan untuk mencari uang dengan berjualan gorengan agar kebutuhan keluarga saya terpenuhi," ungkapnya.

Berkat berjualan gorengan tersebut, ketiga anaknya pun sukses mengenyam bangku pendidikan.

Anak pertamanya, berkuliah di Universitas  negeri ternama di Yogyakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas