Kodam Udayana Masif Bangun Pompa Hidram, Kesejahteraan Warga NTT Meningkat
NTT yang terkenal kering sejak dulu namun kini perlahan mulai hijau, ladang dan kebun terairi sehingga warga tak perlu jauh-jauh memikul air.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana terus merampungkan pembangunan pompa hidram guna memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur (NTT).
NTT yang terkenal kering sejak dulu namun kini perlahan mulai hijau, ladang dan kebun terairi sehingga warga tak perlu jauh-jauh memikul air.
Panglima Kodam (Pangdam) IX/Udayana, Mayjen Maruli Simanjuntak mengatakan hingga saat ini sebanyak 150 pompa hidram telah terpasang dan mengalirkan air ke ladang serta rumah penduduk di sekitar wilayah NTT.
Jenderal TNI bintang 2 di pundaknya itu menargetkan akan menyelesaikan 202 titik pompa hidram untuk memastikan warga di NTT mudah mendapatkan air bersih.
Tak lupa Mayjen Maruli Simanjuntak pun mengapresiasi para prajuritnya yang telah bekerja keras dalam membangun pompa hidram serta instalasi air menuju ke kampung-kampung warga.
Baca juga: Bali Jadi Provinsi Pelaksana PPKM Mikro Terbaik, Panglima TNI Beri Penghargaan kepada Gubernur
Menurutnya, kesuksesan program tersebut adalah buah jerih payah semua pihak yang telah bekerja terjun ke tengah-tengah masyarakat.
"Salah satu solusi permasalahan kemiskinan adalah air, dari air warga jadi sehat, sanitasi yang baik dan stunting teratasi. Dari air warga bisa bertani dan berternak," kata Maruli dikutip dari Youtube TNI AD, Senin (4/10/2021).
Bahkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Kabupaten TTS, NTT, kehadiran pompa hidram dalam penyediaan air bersih berpengaruh positif terhadap penurunan angka kematian ibu dan anak, stunting, kemiskinan dan konflik sosial di TTS, NTT.
Pembangunan pompa hidram tentu tidak mudah, ada hambatan dan tantangan yang harus dilalui, bahkan ada saja yang memandang sebelah mata pada saat proses pembangunan pompa hidram.
Namun semua itu terlewati dengan baik ketika tetesan pertama air mengalir di perkampungan warga.
Warga yang merasa terharu menyampaikan terima kasih dan permohonan maafnya.
Itulah perasaan bahagia yang dirasakan Maruli ketika warga bisa merasa terbantu dengan kehadiran TNI di tengah-tengah masyarakat.
Sementara itu, Aslog Kasdam IX/Udayana Kol. Cpl Simon Petrus Kamlasi memastikan bahwa teknologi pompa hidram yang digunakan oleh Kodam IX/Udayana adalah teknologi paling mutakhir.
Pasalnya pompa hidram buatan TNI AD itu mampu menjangkau ketinggian hingga 200 meter dengan tingkat dorongan air hingga jarak 2 KM jauhnya.
Simon yang juga merupakan putra daerah NTT itu merasa bangga dan bersyukur memiliki Pangdam yang memiliki perhatian besar dengan pengentasan persoalan air bersih di NTT.
Pembangunan pompa hidram secara masif menjawab persoalan kekeringan di NTT yang terjadi sejak dulu.
"Sekarang program ini masif dijalankan. Bahkan menjadi program andalan di luar program rutin. Saya sangat terdukung karena kampung saya kini tidak kekurangan air lagi," imbuh Simon.
Simon menegaskan tidak mau NTT tetap miskin hanya gara-gara kering. Simon teringat dengan masa kecilnya yang begitu sengsara lantaran harus memikul air untuk mengisi bak di rumahnya.
Bahkan ia hampir tidak lulus Akabri karena tingginya pas-pasan akibat kerap memikul air.
Warga sekitar pula merasa terharu dengan bantuan pembangunan pompa hidram dari Kodam Udayana.
Efraim Sabu, warga dusun 3 Oehendak-Kupang, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada TNI AD yang telah menyediakan kebutuhan air besih di kampungnya.
Selama ia hidup, kata Efraim, baru kali ini ia merasa sangat dekat dengan sumber air di rumahnya.
"Selama ini dari tahun 1974, mungkin baru ini saya bisa dekat dengan air, sehingga saya ngomong dengan sedih karena selama ini saya hidup jauh dari air. Dari saya kecil, baru tahun 2021 ini saya bisa dekat dengan air," kata Efraim Sabu.