Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Makan Nasi Kotak Takziah, 200 Warga di Takalar Keracunan, Bocah 8 Tahun Meninggal

Kasus keracunan massal dilaporkan terjadi di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Akibat kejadian ini sebanyak 200 orang menjadi korban.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Usai Makan Nasi Kotak Takziah, 200 Warga di Takalar Keracunan, Bocah 8 Tahun Meninggal
TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID
Korban keracunan makanan dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Zainab Takalar, Sabtu (2/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus keracunan massal dilaporkan terjadi di Kabupaten Takalar, Sulawesi selatan.

Akibat kejadian ini, sebanyak 200 orang menjadi korban.

Nahasnya lagi, seorang bocah 8 tahun meninggal dunia akibat kejadian ini.

Para korban diketahui tinggal di Dusun Pangkajene, Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kasus ini? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari Tribun-Timur.com, Selasa (5/10/2021):

Baca juga: Berusaha Selamatkan Kambingnya, Kakek 63 Tahun di Kuningan Tewas dalam Sumur, Diduga Keracunan Gas

Kronologi kejadian

Suasana Dusun Pangkajene, Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara, Takalar, Sualwesi Selatan, Sabtu (2/10/2021).
Suasana Dusun Pangkajene, Desa Pakkabba, Kecamatan Galesong Utara, Takalar, Sualwesi Selatan, Sabtu (2/10/2021). (Tribun-Timur/Istimewa)

Kejadian nahas ini terjadi pada Kamis (30/9/2021) pekan lalu.

Berita Rekomendasi

Camat Galesong Utara Takalar, Amran Torada, menjelaskan kronologi kejadiannya.

Awalnya, seorang warga menggelar takziah malam ketiga pada malam Jumat kemarin di rumah Daeng Mile.

"Ada disiapkan nasi kotak disediakan kurang lebih untuk 200 orang," ujarnya.

Masing-masing warga yang datang takziah tersebut mengambil nasi kotak tersebut.

Sehari kemudian, muncullah gejala.

Gejalanya, sebut dia, muntah, buang air besar, dan lainnya.

Dia menyebut, hingga saat ini sudah 200 orang mengalami keracunan.

Baca juga: Kronologi Ayah dan Anak Ditemukan Tewas di Dalam Tangki Kapal Minyak, Diduga Keracunan Zat Kimia

Bocah 8 tahun meninggal

Amran melanjutkan penjelasannya, selain ratusan orang mengalami keracunan, insiden juga memakan korban jiwa.

Seorang anak meninggal dunia usai memakan nasi kotak tersebut.

Korban berinisial SR yang masih di bawah umur.

"Satu orang meninggal dunia umur 8 tahun," ujarnya.

Almarhum meninggal setelah dilarikan ke Rumah Sakit Labuang Baji Makassar.

Dia menuturkan, usai kejadian ini pihaknya langsung berkoordinasi dengan petugas medis.

Penjelasan Dinkes Takalar

Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr Rahmawat menyebut yang terkena dampak keracunan makanan sebanyak 200 orang.

"Setelah kita melakukan penyisiran, kami rujuk ke puskesmas dan rumah sakit," ujarnya, Sabtu (2/10/2021).

Sejauh ini, pasien yang dirawat 45 orang.

Dari 45 orang ini, 37 di antaranya dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Zainab Takalar.

Delapan orang sisanya dirawat di Puskesmas Aeng Toa.

"Itu 90 orang termasuk yang diobservasi di rumah, sedangkan yang masih dirawat 45 orang," ujarnya.

Sisanya, lanjut dia, diobservasi di rumah karena dianggap mengalami gejala ringan.

Baca juga: 3 Warga Karawang Meninggal Dunia Akibat Keracunan Nasi Berkat

"Mungkin hari Kamis sudah ada yang gejala seperti itu, tapi cepat berobat akhirnya sembuh," bebernya.

Menurut dia, beberapa korban lainnya sudah ada yang dipulangkan.

Mereka dipulangkan karena kondisinya mulai membaik.

"Sudah ada yang pulang, mungkin makanan yang disantap tidak sampai habis," ujarnya.

Dia menambahkan dari 37 orang yang dirawat di Rumah Sakit Ibu dan Anak Zainab, 5 orang di antaranya sudah dipulangkan.

Pemilik katering diperiksa polisi

Pemeriksaan saksi terkait kasus keracunan massal di Mapolres Takalar, Minggu (3/10/2021).
Pemeriksaan saksi terkait kasus keracunan massal di Mapolres Takalar, Minggu (3/10/2021). (TRIBUN-TIMUR.COM/SAYYID)

Polres Takalar memeriksa lima orang saksi terkait kasus keracunan ini.

Mereka adalah pemilik rumah, orang yang mengadakan takziah, dan pengusaha katering.

Pemilik Katering, Nursanti Daeng Tongji, mengaku total nasi kotak yang disiapkan sebanyak 250.

"Yang masak sepupu. Kalau pesanan banyak saya ambil karyawan. Kalau cuman 30 pesanan saya sendiri ," ujarnya saat ditemui di Mapolres Takalar, pada Minggu (3/10/2021) dini hari.

Nursanti Daeng Tongki menjalankan kateringnya sudah bertahun-tahun.

Selama 10 tahun itu dia baru pertama kali ada kejadian seperti ini.

Baca juga: 3 Warga Karawang Meninggal Dunia Akibat Keracunan Nasi Berkat

Dia mengaku membeli ayam di harkor dekat jembatan batu-batu penjual ikan di Takalar.

Penjual ayam itu merupakan langganannya.

Menurut dia, hampir semua pelaku usaha membeli ayam di sana.

Dia mengaku tidak mengetahui penyebab keracunan ini.

"Tidak ada, karena makan dekat rumah lebihnya juga itu katering-katering ada yang ambil, bahkan ada anak muda ke sana takziah dia bawa pulang nasinya dan dia makan tidak sakit," ucapnya.

"Makanya heran kenapa hanya di situ. Dekat rumah tidak ada sakit."

"Anak ku saja umur satu tahun, anak sepupuku dua tahun, anak adikku tiga tahun tidak kenapa-kenapa padahal dia makan semua juga di situ. Kalau memang dari ayamnya," sambungnya.

Baca juga: 3 Orang Keracunan, 1 di Antaranya Tewas, Berawal saat Anak Tak Bisa Bedakan Umbi Gembolo dan Gadung

Kata polisi

Kapolres Takalar, AKBP Beny Murjayanto, memberikan keterangannya.

Pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti.

Di antaranya, nasi kotak, sisa makanan, dan sampel darah beberapa korban.

Di dalam nasi kotak, sebut AKBP Beny, ada nasi dan ayam.

"Sampel darah untuk dicek di labfor Polda Sulsel," ujarnya, Minggu dini hari.

"Belum diketahui kapan hasil sampel yang dikirim ke Labfor keluar. Mudah-mudahan bisa cepat keluar," katanya.

Sebagaian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul BREAKING NEWS: Keracunan Massal di Galesong Utara Takalar, 1 Orang Meninggal

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Tribun-Timur.com/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)

Berita lainnya seputar kasus keracunan massal.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas