Diduga Sebagai Informan, Fandi Diculik dan Dianiaya Tentara Desersi, Korban Melapor ke Pomdam
Khairunnisa menduga anaknya Fandi Wahyudi dijebak oleh seorang tentara desersi yang berkomplot dengan oknum polisi.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM- Khairunnisa menduga anaknya Fandi Wahyudi dijebak oleh seorang tentara desersi, Daniel Ginting yang berkomplot dengan seorang oknum polisi.
Fandi dicurigai sebagai informan polisi terkait peredaran narkoba.
Daniel disebut adalah oknum tentara yang bertugas di Kodam II/Sriwijaya Palembang. Daniel menganiaya Fandi dan menelantarkannya ke daerah Birubiru, Deli Serdang, Sumatera Utara..
Penuturan ibunda, kejadian baru ini ternyata sudah pernah dialami anaknya. Tahun lalu, mereka telah membuat laporan polisi ke Polsek Patumbak.
Baca juga: Kasus Ayah Aniaya dan Sekap Anak Kandung Usia 8 Tahun di Mataram NTB, Berikut Pengakuan Pelaku
Polisi saat itu beralasan tidak ada saksi yang melihat Fandi disiksa Daniel.
Dijebak
Menurut cerita Khairunnisa, ibu dari Fandi Wahyudi, usai menculik dan menyiksa Fandi Wahyudi, Daniel Ginting membawa korban ke kawasan Birubiru, Kabupaten Deliserdang.
Di sana, Daniel Ginting menemui oknum polisi yang merupakan temannya.
"Jadi anak saya ini dijebak. Mereka mau menyerahkannya ke seorang polisi di Birubiru," kata Khairunnisa, Selasa (5/10/2021).
Rencananya, Fandi Wahyudi akan dijerat dalam kasus narkoba.
Namun, lanjut Khairunnisa, karena saat itu kondisi Fandi Wahyudi sudah babak belur dengan mata nyaris tak bisa melihat, oknum polisi itu tidak mau menerima Fandi.
Baca juga: Dipicu Kalah Main Game Online, Bocah di Sukabumi Aniaya Teman Hingga Alami Patah Tulang
Oknum polisi itu enggan membawa Fandi ke polsek.
"Polisinya enggak mau," kata Khairunnisa.
Lantaran oknum polisi tersebut menolak, Daniel Ginting kemudian membawa Fandi Wahyudi ke Desa Jaranguda di Kabupaten Tanah Karo.