Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Ditemukan Fosil Hewan, Bantaran Waduk Saguling Bandung Barat Dijaga Ketat 24 Jam 

Benda diduga fosil hewan ditemukan di bantaran Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), lokasi bakal dijaga ketat selama 24 jam.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Banyak Ditemukan Fosil Hewan, Bantaran Waduk Saguling Bandung Barat Dijaga Ketat 24 Jam 
Tribunjabar.id/Hilman Kamaludin
Paleontolog dari berbagai perguruan tinggi saat melakukan penelitian di loaksi penemuan benda yang diduga fosil hewan di bandaran Waduk Sagauling, Kab Bandung Barat, Minggu (10/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT - Benda diduga fosil hewan ditemukan di bantaran Waduk Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sebelumnya, benda-benda berupa tulang tersebut ditemukan Jahidin (43) beberapa waktu lalu dibeberapa titik.

Tepatnya di tengah Waduk Saguling, daerah Kampung Suramanggala, RT 01/ 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, KBB.

Hal ini membuat sejumlah Paleontolog dari berbagai perguruan tinggi melakukan penelitian di lokasi penemuan.

fosil hewan di bandung barat
Paleontolog dari berbagai perguruan tinggi saat melakukan penelitian di loaksi penemuan benda yang diduga fosil hewan di bandaran Waduk Sagauling, Kab Bandung Barat, Minggu (10/10/2021).

Temuan Fosil Binatang Kerbau, Sapi dan Rusa

Paleontolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Mika Rizki Puspaningrum mengatakan, berdasarkan hasil penelitian, bahwa benda yang ditemukan warga tersebut merupakan fosil binatang.

"Hasil identifikasi ada (fosil) kerbau, keluarga sapi, dan rusa," ujarnya saat ditemui di lokasi sesuai melakukan penelitian, Minggu (10/10/2021).

Berita Rekomendasi

Mika mengatakan, dari hasil penelitian tersebut ada 17 titik lokasi penemuan fosil.

Peneliti Gembira Temukan Fosil Gajah

Dari titik itu fosil yang ditemukannya kebanyakan tulang panjang bagian kaki, lengan, bagian tubuh, gigi, dan tulang kepala.

Selain tiga jenis fosil binatang itu, peneliti juga sangat gembira setelah menemukan fosil gajah karena populasi gajah di Jawa sudah lama punah, sehingga penemuan fosil gajah ini bisa jadi bukti bahwa dulu di pulau Jawa juga pernah hidup gajah.

"Gajah gak ada di Jawa sekarang, ini yang jadi spesial. Bukti bahwa dulu gajah pernah ada dan punah pada satu waktu. Kalau kerbau, rusa, dan sapi sekarang masih ada," kata Mika.

Baca juga: Bohong Tidak Dibegal dan Disetrum di BKT, Aulia Rafiqi Dijebloskan ke Tahanan, Sang Paman Mohon Maaf

Melihat temuan tersebut, Mika menduga bahwa dulunya wilayah itu merupakan cekungan yang dalamnya terdapat rawa, padang rumput, dan sungai sebagai habitat binatang-binatang tersebut.

"Kalau kita lihat ini cekungan kecil dan di pinggir sungai. Mungkin hewan ini mati di tepian sungai. Dulu bisa jadi ini ada rawa, padang rumput yang luas beserta sungai di sini," ucapnya.

Usia Fosil Hewan Diperkirakan Lebih dari 3000 Tahun

Namun pihaknya belum bisa memastikan berapa usia fosil tersebut karena perlu melakukan penelitian dan metode lebih panjang lagi untuk mengetahui umur dari tulang hewan tersebut.

Kendati demikian, pihaknya memperkirakan usia fosil itu lebih dari 3.000 tahun, hanya saja untuk memastikan usianya itu, pihaknya harus mencari benda-benda peninggalan yang lain.

"Kalau ada kayu dan arang mungkin kita bisa tahu umumnya, tapi karena tidak ada kita harus cari metode penanggalan lain. Masih bisa diusahakan, tapi perlu waktu dana agak besar," ujar Mika.

fosil di bandung barat 3
Paleontolog dari berbagai perguruan tinggi saat melakukan penelitian di lokasi penemuan benda yang diduga fosil hewan di bantaran Waduk Saguling, Kab Bandung Barat, Minggu (10/10/2021).

Lokasi Temuan Fosil Dijaga Ketat Selama 24 Jam

Lokasi penemuan fosil hewan di Waduk Saguling, Kampung Suramanggala, RT 01/ 01 Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) bakal dijaga ketat oleh aparat gabungan.

Penjagaan tersebut dilakukan setelah sejumlah paleontolog dari berbagai perguruan tinggi menemukan fosil berupa tulang hewan seperti kerbau, sapi, rusa, dan gajah.

Fosil yang ditemukan merupakan bagian lengan, kaki, tangan, tulang belakang, dan bagian kepala.

Baca juga: Ular Sanca Ditemukan di Kawasan Taman Makam Wakaf Cipete, Warga Khawatir Dipatok saat Ziarah

Camat Cipongkor, Yayat Ruhyat mengatakan, pihaknya bersama aparat kewilayahan bakal menjaga kawasan tersebut selama 24 jam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

"Nanti kita akan menyiagakan perangkat desa maupun aparat lainnya untuk menjaga kawasan ini agar selama dilakukannya observasi maupun penelitian tidak ada yang hilang," ujarnya saat ditemui di lokasi penemuan fosil, Minggu (10/10/2021).

Bangga Temuan Fosil, Camat Cipongkor Dorong Kawasan Jadi Konservasi

Yayat mengaku, merasa bangga dengan penemuan fosil hewan tersebut lantaran hal itu membuktikan bahwa Kecamatan Cipongkor menyimpan kekayaan alam termasuk potensi wisata yang harus terus digali.

"Tentunya kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kawasan ini karena sedang dilakukan penelitian lebih lanjut terkait penemuan fosil tersebut," kata Yayat.

Selain itu, pihaknya juga saat ini tengah menyusun upaya pengembangan kawasan tersebut yang berbasis konservasi yang nantinya wisatawan tetap bisa datang untuk melihat fosil yang sudah ditemukan.

"Kita sedang susun bagaimana kedepan wisata dan langkah konservasi berjalan beriringan. Kita akan musyawarahkan dulu dengan berbagai pihak," ucapnya.

Baca juga: Pura-pura Kencing di Tembok, 2 Remaja Curi Sepeda Gunung di Cengkareng, Aksinya Terekam CCTV

Paleontolog dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Mika Rizki Puspaningrum, menambahkan, pihaknya mendorong agar lokasi penemuan fosil hewan itu agar kawasannya bisa berstatus konservasi.

"Kalau bisa ada status konservasinya agar bisa dijaga bersama supaya bertahan lama dan anak cucu bisa belajar. Kalau mau diserahkan ke pihak yang berkepentingan, kan sayang diambil dan jadi koleksi pribadi," kata Mika.

Menurutnya semua pihak harus duduk bersama guna melindungi kawasan tersebut agar tidak dijarah atau tidak dirusak karena dengan adanya fosil di tempat ini juga bisa menambah nilai lebih untuk pengembangan kawasan wisata. (tribun network/thf/TribunCirebon.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas