Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ingin Terhindar dari Jeratan Utang, Wanita Penjual Telur di Garut Berbohong Dirampok Rp1,3 M

Kasus perampokan uang Rp 1,3 miliar terjadi Kabupaten Garut, Jawa Barat. Korbannya seorang wanita penjual telur bernama Ineu Siti Nurjanah.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
zoom-in Ingin Terhindar dari Jeratan Utang, Wanita Penjual Telur di Garut Berbohong Dirampok Rp1,3 M
Grafis/Rahmandito Dwiatno
Ilustrasi seorang wanita di Garut berbohong mengaku sudah dirampok untuk terhindar dari jeratan utang. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus perampokan uang Rp 1,3 miliar terjadi Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Diketahui yang menjadi korbannya seorang wanita berinisial ISN (31).

Sedangkan pelakunya berjumlah 3 orang tak dikenal.

Ketahui uang tersebut merupakan hasil dari bisnis penyuplai telur ISN bersama 5 temannya.

Namun belakangan terungkap, perampokan itu hanya kebohongan yang dibuat ISN untuk terhindar dari jeratan utang.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kejadian ini? Berikut rangkuman fakta-faktanya:

Baca juga: Bebas dari Penjara, Sukri Merantau Jadi Perampok ke Bontang, Kini Kedua Kakinya Ditembak Polisi

Awal kejadian

Berita Rekomendasi

Dihimpun dari TribunJabar.id, sandiwara perampokan yang dibuat ISN berawal saat dirinya berada di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang Kabupaten Garut, Jumat (8/10/2021) petang sekira pukul 18.10 WIB.

ISN saat itu mengaku diikuti oleh 3 orang tak dikenal sejak berada di pertigaan Papandayan Cisurupan.

Perampok kemudian menyerempet ISN dan langsung meminta untuk berhenti dengan menodongkan pisau.

ISN yang takut akhirnya berhenti, lalu pelaku memaksa ISN mengeluarkan kunci dan merampas tas milik korban.

Pelaku kemudian merampas tas ISN yang berisi uang tunai dan mengambil motornya.

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi. (Tribun Jabar / Sidqi Al Ghifari)

Baca juga: Ibu Muda di Bangli Disekap, Mulut Disumpal Selendang Lalu Dirampok, Uang dan Cincin Emas Raib 

Gondol Rp 1,3 miliar

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi menyebut, akibat kejadian ini ISN mengaku kehilangan total uang hingga Rp 1,3 miliar.

"Di dalam bagasi motor korban ada uang sebesar kurang lebih Rp 1,1 miliar dan di tas korban yang dirampas ada uang Rp 156 juta rupiah," ucap Deden, dikutip dari TribunJabar.id.

Dede melanjutkan penjelasannya, usai kejadian ISN langsung syok.

Sehingga pihak kepolisian belum bisa mengorek informasi mendalam darinya.

Dede kemudian membeberkan bisnis yang dijalani ISN.

Ia menyebut, ISN diketahui bekerja sebagai penjual telur.

Baca juga: Perampok Satroni Warteg di Kalimalang, Pelaku Pura-pura Jadi Pelanggan Lalu Lempar Piring ke Penjaga

ISN bekerja sama dengan 5 temannya untuk menjalani bisnis ini.

Mereka berenam penyuplai telur ke berbagai desa.

Sedangkan uang Rp1,3 miliar yang dirampok merupakan hasil kerja mereka.

"Uang itu merupakan uang usaha yang dikumpulkan dari 5 orang temannya," urai Dede, dikutip dari TribunJabar.id.

Kebohongan terbongkar

ISN perempuan di Garut yang mengaku korban begal Rp 1,3 miliar pada Jumat (8/10/2021) ternyata bohong.

Kini ia telah ditetapkan sebagai tersangka.

Selain ISN , polisi juga tetapkan seorang tersangka lain yakni MM (39) alias Amun seorang laki-laki yang bertugas mengamankan uang beserta motor pelaku.

Baca juga: Video Wanita di Sintang Pura-pura Dirampok, Ternyata Gondol Rp400 Juta Milik Teman untuk Judi Online

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, keduanya menjadi tersangka setelah ketahuan membuat pengakuan bohong yakni telah menjadi korban begal dengan kerugian miliaran rupiah.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku ketahuan telah berbohong yaitu berpura-pura menjadi korban begal (tindak pidana pencurian dengan kekerasan)," ujar Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, dikutip dari TribunJabar.id.

Setelah proses intrograsi terhadap kedua pelaku, ISN dan Amun ternyata membuat keterangan palsu soal jadi korban begal.

"Dikuatkan dengan pengakuan dari tersangka IS bahwa semua kejadian tersebut adalah rekayasa untuk menghindari jeratan hutang yang ditanggungnya," ucap AKBP Wirdhanto Hadicaksono.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)

Berita lainnya seputar kasus perampokan.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas