Libatkan 20 Penyelam, Evakuasi Jenazah 11 Siswa Tenggelam di Ciamis Berlangsung Dramatis
11 korban yang meninggal ditemukan di antara sela-sela batu setelah dilakukan penyelaman dan diobeng di kedalaman 3 meter
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Kegiatan susur sungai siswa siswi MTs Harapan Baru Ponpes Cijantung, Desa Dewasari, Cijeungjing, Ciamis berakhir tragis.
Sebanyak 11 siswa MTs meninggal dunia tenggelam di Leuwi Ili Dusun Wetan Rt 01 RW 01 Desa Utama Cijeunjing Jumat (15/10) sore.
Evakuasi korban yang tenggelam oleh tim SAR gabung dan warga berlangsung dramatis.
Ternyata lokasi ini biasa dijadikan tempat memancing oleh warga setempat atau dari luar untuk memancing.
“Terlebih seperti sekarang ini, airnya tenang tidak deras. Disini biasanya banyak yang mancing sampai malam. Kalau dibilang angker tidak begitu juga, buktinya banyak yang mancing di sini sampai malam,” ujar Ismael (53), warga Kampung Wetan Rt 01 RW 01 Desa Utama Cijeungjing Ciamis kepada Tribun di lokasi kejadian Jumat (15/10) malam.
Ismael bersama 20 warga setempat ikut membantu tim SAR gabungan melakukan pencarian 11 siswa MTS Harapan Baru Ponpes Cijantung Ciamis yang meninggal tenggelam saat mengikuti kegiatan susur sungai di ruas Sungai Cileueur tersebut Jumat (15/10) sore.
Ismael ikut menyelam dan mengobeng mencari korban yang tenggelam di Leuwi Ili yang tidak begitu jauh dari pemukiman warga tersebut.
Baca juga: 11 Siswa MTS Harapan Baru Cijeungjing Tewas Saat Susur Sungai: Berikut Nama-namanya
Ismael sempat menemukan dua orang korban saat menyelam.
Karena berada di belokan, meski permukaannya kelihatan tenang namun di bawah permukaan Leuwi Ili tersebut diduga terjadi pusaran air.
“Mungkin diperkirakan airnya dangkal karena sekitar Leuwei banyak hamparan baru.
Apalagi hari ini arus tidak deras dan malah terlihat tenang karena sudah beberapa hari tidak hujan,” katanya.
Di dasar leuwi dengan kedalaman 3 meter tersebut menurut Ismael terdapat hamparan batu.
Katanya, 11 korban yang meninggal ditemukan di antara sela-sela batu setelah dilakukan penyelaman dan diobeng.