Inisiasi Standarisasi Bank Sampah untuk Tumbuhkan Ekonomi Sirkular Masyarakat
Bank sampah harus terkoneksi dengan perusahaan daur ulang, agar perusahaan bisa mengolah sampah sehingga sampah tidak dibuang langsung ke TPS.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
![Inisiasi Standarisasi Bank Sampah untuk Tumbuhkan Ekonomi Sirkular Masyarakat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/banksampah01.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Bank Sampah Induk Bersinar (BSB) terpilih menjadi proyek percontohan standarisasi Bank Sampah pertama karena dinilai mempunya infrastruktur dan tim kerja yang memadai.
Adapun BSB berada di Jalan Terusan Bojongsoang, Baleendah, Bandung, Jawa Barat.
Dalam upaya memantau aktivitas Bank Sampah binaan dari KLHK, jajaran petinggi Kementerian KLHK bersama Le Minerale dan ADUPI menyaksikan langsung operasional perdana penambahan peralatan penunjang produktivitas pengelolaan di Bandung, Jumat (15/10/2021) lalu.
Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati mengapresiasi kepada Bank Sampah Bersinar yang telah memiliki fasilitas dan telah mampu mengolah sampah menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi.
“Bank Sampah Bersinar adalah contoh bank sampah yang mampu mengedukasi masyarakat terhadap pemilahan sampah, memberikan pelajaran sirkular ekonomi, dan meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga masyarakat dapat keuntungan dan meningkatkan perekonomian,” jelas Rosa dalam keterangannya, Minggu (17/10/2021).
Baca juga: Sulap Pembuangan Sampah Jadi Wisata Alam, BUMDes Sekapuk Raih Miliaran Rupiah
Baca juga: Bangun Bank Sampah, Otsuka Dorong Perilaku Bijak Kelola Sampah Biar Bisa Cuan
Sekadar informasi, Bank Sampah Bersinar mendapatkan penghargaan sebagai Bank Sampah Terbaik se-Indonesia pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bank Sampah ke-VI tahun 2021 yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan DR. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.
Adapun Bank Sampah Bersinar merupakan salah satu dari 7 bank sampah di Indonesia yang terpilih menerima penghargaan ini karena dianggap berhasil mengedukasi lebih dari 300 unit bank sampah dan memiliki lebih dari 11.000 register nasabah serta menciptakan berbagai inovasi pengelolaan sampah dengan penerapan sirkular ekonomi.
Bank sampah terbaik yang memenangkan penghargaan pada Rakornas Bank Sampah ke-VI dinilai telah berkontribusi dalam pengelolaan sampah di Indonesia serta meningkatkan ekonomi nasabahnya.
Baca juga: Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Kedua di Dunia
“KLHK ingin bank sampah lain bisa hidup seperti Bank Sampah Bersinar. Dengan kehadiran Bank Sampah maka masyarakat terbantu untuk bisa mengolah sampah.
Selain itu dengan kehadiran BSB menjadi contoh bahwa bank sampah harus terkoneksi dengan perusahaan daur ulang agar perusahaan tersebut bisa mengolah sampah sehingga sampah tidak dibuang langsung ke tempat pembuangan sampah (TPS),” jelasnya.
Hery Yusamandra, Program Manager ADUPI dan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan konsep pengelolaan melalui Bank Sampah yang mengatasi sampah sejak dari sumbernya yaitu di rumah tangga yang dimulai dari tingkat RT/RW melalui Bank Sampah Unit (BSU) sampai ke tingkat kewilayahan di tingkat kota/kabupaten melalui Bank Sampah Induk (BSI).
“Artinya akivitas pengelolaan sampah oleh BSI Bersinar menjadi cerminan pelaksanaan pengelolaan sampah berbasis sumber di tingkat komunitas, maka harus kita dukung,” kata Hery.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.