Karakter Leuwi Ili Sungai Cileueur, Permukaan Terlihat Tenang, Tapi Ada Pusaran Arus di Bawah
Tragedi susur sungai menewaskan 11 siswa MTS Harapan Baru Cijantung, terjadi di Leuwi Ili Sungai Cileueur, Dusun Wetan, Cijeungjing, Ciamis.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Tragedi susur sungai menewaskan 11 siswa MTS Harapan Baru Cijantung, terjadi di Leuwi Ili Sungai Cileueur, Dusun Wetan RT 01 RW 01, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.
Salah satu penyebabnya diduga karena di Leuwi tersebut ada palung pusaran air.
Lokasi leuwi yang berada di belokan alur sungai membuat arus air tertumpu di belokan.
Terlihat dari pemukaan, air Leuwi Ili memang tenang. Tapi di bawahnya ada pusaran arus air yang berputar deras.
"Semacam lorong atau holl. Bukan celah (under cut) tetapi lorong (holl). Di lorong itu air berputar karena ada tekanan dari atas permukaan,” ujar Iwan Irawan alias Iwi (42), korlap Komunitas Peduli Sungai, Paguyuban Peduli Alam dan Lingkungan Galuh Asri (KPS-Pedalgas), kepada Tribunjabar.id, Minggu (17/10/2021).
Selain adanya lorong, di Leuwi Ili tersebut juga ditemukan susunan batu yang sudah diikat dengan bronjong berada di bawah fondasi tembok penahan tebing (TPT).
Batu-batu terikat kawat beronjong tersebut kini terimpit reruntuhan TPT.
Baca juga: Kesaksian Siswa Selamat dari Tragedi Susur Sungai di Ciamis, Kabur Usai Warga Sebut Tempatnya Angker
Baca juga: Tragedi Susur Sungai di Ciamis, DPR Soroti Faktor Keselamatan hingga Izin Orang Tua
Namun ke dalam celah-celah baru bersusun terikat kawat beronjong di bawah fondasi TPT tersebut air masuk dan mengalir sehingga membuat pusaran air di bawah permukaan makin kencang.
“Saya kemarin, Jumat (15/10/2021) malam itu ikut melakukan evakuasi korban bersama potensi SAR gabungan."
"Jasad korban banyak ditemukan di lorong pusaran air tersebut,” katanya.
Menurut Iwi, diperkirakan korban yang meninggal tenggelam di Leuwi Ili pada Jumat (15/10) sore, selain panik, juga tidak kuat menghadapi pusaran air yang deras.
“Mereka diperkirakan kehabisan tenaga saat terjebak di pusaran air, di lorong leuwi tersebut."
"Air di permukaan tenang, tapi di bawah berputar kencang,” ujar Iwi.