Arlis dan Anaknya, Pelaku Penganiayaan Kepala Lingkungan di Medan Kota Akhirnya Ditangkap
Mikhael dianiaya dan dilukai matanya saat akan membangun taman PKK pada Kamis (14/10/2021).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Arlis dan anaknya Adi ditangkap aparat Polsek Medan Kota. Ayah dan anak ini adalah pelaku penganiayaan terhadap kepala lingkungan Mikhael Francisco Purba.
Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu Asrol Ependi Rambe mengatakan, kedua tersangka ditangkap pada Sabtu (16/10/2021) kemarin.
"Kami awalnya mengamankan si anak, lalu bapaknya," kata Asrol, Senin (18/10/2021).
Dia mengatakan, saat ini keduanya masih dilakukan pemeriksaan.
Untuk status keduanya, belum jelas apakah sudah tersangka atau masih sebatas saksi.
Sebelumnya Kepala Lingkungan I, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, Mikhael Francisco Purba menjadi korban pengeroyokan.
Mikhael dianiaya dan dilukai matanya saat akan membangun taman PKK pada Kamis (14/10/2021).
Dugaan sementara, penganiayaan ini lantaran pelaku merasa tanah yang akan dibangun taman adalah miliknya.
Akibat perbuatan kedua pelaku, Mikhael sempat luka-luka, dan matanya nyaris tidak bisa melihat.
Baca juga: Kejaksaan Segera Eksekusi Terdakwa Penganiayaan Wenhai Guan yang Sakit di Singapura
Kronologis Penganiayaan
Kepala Lingkungan I, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota, Mikhael Francisco Purba mengalami tindak penganiayaan yang dilakukan dua orang warga pada Kamis (14/10/2021) pekan lalu.
Penganiayaan itu terjadi saat dirinya sedang membangun taman PKK yang diperintahkan oleh Camat Medan Kota guna memperindah lingkungan tersebut.
Ketika sedang menukangi proyek kecamatan itu, Mikhael didatangi oleh terlapor Arlis.
Arlis, warga Lingkungan II, Pasar Merah Barat melarang ia dan tukang yang sedang membuat taman.
Namun, karena tak digubris, pelaku pun pergi.
Berselang beberapa menit kemudian, pelaku datang kembali bersama anaknya bernama Adi.
Begitu tiba di lokasi, pelaku dan anaknya langsung membuang material batu bata dan pasir yang telah dipersiapkan untuk membuat taman.
Melihat kejadian itu, Mikhael pun mencoba menghalangi hingga terjadi pergulatan.
Baca juga: Dua Tersangka Kasus Penganiayaan Pedagang Pasar di Percut Seituan Akhirnya Menyerahkan Diri
Ditengah pertikaian antara dirinya dan Adi, rupanya Arlis tak senang hingga menendang dan menyerang matanya saat mereka bergumul di pasir.
"Sembari kami cekcok mulut, ditendang perut saya berkali-kali. Jatuh kami ke pasir supaya gak ditendang terus, rupanya setelah jatuh, bapaknya dari belakang membawa pasir dimasukkan ke mata saya. Dilukai mata saya," kata Mikhael, Jumat (15/10/2021).
Akibat pengeroyokan tersebut, ia mengalami luka di sekujur tubuh.
Pada bagian mata yang paling parah, karena disiram pasir dan ditekan menggunakan tangan oleh pelaku.
Sampai saat ini, Mikhail mengaku sudah menjalani pengobatan di klinik khusus mata.
Bahkan ia pun sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Medan Kota dengan nomor polisi LP/B/11/X/2021/SPKT/Polsek Medan Kota/Polrestabes Medan/ Polda Sumatera Utara pada tertulis tanggal (14/10/2021).
Ia berharap agar kasus ini bisa cepat ditangani polisi, karena pelaku yang merupakan bapak dan anak ini menghalangi program pemerintah dalam merawat lingkungan yang selama ini dianggap kumuh.
Adapun motifnya diduga pelaku tak senang dengan pekerjaannya untuk membangun taman, karena pelaku beranggapan tanah yang berada di dekat kantor PDAM Medan Kota itu miliknya.
"Gak senang karena mau dibangun taman PKK. Dia mikir selama ini tanahnya," kata Mikhael.(cr25/tribun-medan.com)
Diolah dari artikel yang telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bapak dan Anak yang Cungkil Mata Kepling di Medan Kota Akhirnya Ditangkap; Bangun Taman PKK, Kepling di Pasar Merah Barat Dikeroyok Mata Dicungkil
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.