Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Solar Langka di Gunungkidul, Disperindag: Memang Ada Pegurangan Kuota untuk Solar Bersubsidi

Adanya pengurangan kuota solar bersubsidi yang menyebabkan bahan bakar ini langka di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Solar Langka di Gunungkidul, Disperindag: Memang Ada Pegurangan Kuota untuk Solar Bersubsidi
Tribunnews/Jeprima
Petugas melakukan pengisian bahan bakar jenis biosolar di SPBU Pertamina, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2021). Ilustrasi Solar Bersubsidi Langka di Gunungkidul. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa wilayah mengalami kelangkaan bahan bakar bio solar, termasuk Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kelangkaan solar di Gunungkidul ini disebut akibat adanya pengurangan kuota.

Hal ini disebagaimana yang disampaikan Kepala Seksi Distribusi, Bidang Perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul, Sigit Haryanta.

"Memang ada pengurangan kuota solar bersubsidi di Gunungkidul," kata Sigit pada wartawan, Minggu (17/10/2021).

Baca juga: Pertamina Tindak Tegas 91 SPBU yang Lakukan Penyimpangan Penyaluran Solar Subsidi

Baca juga: Pemerintah Belum Siap Gantikan Kendaraan Berbahan Bakar Fosil dengan Mobil Bertenaga Listrik

Ia mengaku tidak mengetahui secara jelas ataupun pasti terkait alasan di balik pengurangan kuota tersebut.

Pasalnya, kebijakan itu dilakukan langsung oleh pusat.

Sigit mengatakan pengurangan kuota sudah berlangsung sejak September lalu.

Berita Rekomendasi

Sebagai catatan, di bulan Agustus kuota bio solar untuk Gunungkidul mencapai 1.560 kilo liter.

"Sedangkan di September turun jadi 1.376 kilo liter," ungkapnya.

Adanya pengurangan kuota ini pun berdampak pada pengguna bahan bakar ini.

Terbatasnya kuota membuat pembelian jadi dibatasi per kendaraannya.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu pemilik kendaraan truk, Sulistyo.

Warga Wonosari ini menuturkan ia sampai harus mengantri selama 1 sampai 2 jam demi mendapatkan solar.

"Itu pun dibatasi, tiap kendaraan hanya boleh mengisi soal maksimal nominal pembelian Rp 150 ribu," ujarnya.

Sulistyo pun mengeluhkan kondisi tersebut.

Pasalnya pengisian Rp 150 ribu setidaknya hanya cukup untuk sekali proses perjalanan pengiriman barang, sedangkan untuk membelinya pun dia harus mengantre cukup lama. (alx)

Penulis: Alexander Aprita

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Solar Langka, Disperindag Gunungkidul Sebut Ada Pengurangan Kuota

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas