Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

18 Kecamatan di Majalengka Masuk Kategori Daerah Rawan Longsor, Berikut Daftarnya

Untuk mengantisipasi terjadinya longsor, cara yang paling ampuh adalah dengan menanam pohon yang memiliki akar lebat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 18 Kecamatan di Majalengka Masuk Kategori Daerah Rawan Longsor, Berikut Daftarnya
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Kondisi longsor di Jalur Jatilima yang masuk wilayah Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNNEWS.COM, MAJALENGKA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka mengingatkan masyarakat akan potensi bencana tanah longsor saat hujan turun.

Seperti diketahui, saat ini hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Majalengka, Indrayanto mengatakan, sedikitnya 18 kecamatan di Majalengka yang berstatus rawan longsor.

18 kecamatan itu sebagian besar ada di wilayah perbukitan dan pegunungan.

"Majalengka itu kan tiga wilayah, pegunungan, perbukitan dan dataran rendah. Nah yang rawan itu di wilayah perbukitan dan pegunungan, itu yang berpotensi terjadi longsor. Tepatnya ada 18 kecamatan," ujar Indra sapaan akrabnya kepada media, Jumat (22/10/2021).

18 kecamatan yang rawan terjadi bencana longsor itu, yakni Kecamatan Lemahsugih, Bantarujeg, Malausma, Cikijing, Cingambul, Talaga, Banjaran, Argapura, Maja dan Majalengka.

Berita Rekomendasi

Kemudian, Kecamatan Cigasong, Sukahaji, Rajagaluh, Sindang, Sindangwangi, Leuwimunding, Kasokandel dan Panyingkiran.

Indra menjelaskan bencana tanah longsor sangat berpotensi terjadi pada saat hujan mulai turun.

Karena pada saat itu, air hujan akan masuk ke dalam retakan tanah yang kering akibat musim kemarau.

"Proses longsor itu terjadi saat kemarau kan tanah itu ada retakan ya, nah masuk mulai hujan air itu masuk ke retakan tanah itu dan bisa terjadi longsor," ucapnya.

Untuk mengantisipasi terjadinya longsor, menurutnya, cara yang paling ampuh adalah dengan menanam pohon yang memiliki akar lebat sebagai penahan tanah ketika hujan turun.

"Nah mitigasinya ada metode penanaman pohon keras. Dibanding pakai tembok penahan tanah lebih baik pakai tanaman karena potensi berbahaya bertambah kalau pakai tembok. Kalau tanaman itu akarnya bisa masuk ke dalam tanah dan bisa menahan longsoran," jelas dia.

Meski saat ini sudah mulai turun hujan, namun BPBD Majalengka belum menetapkan status siaga bencana khususnya tanah longsor.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas