Cerita Ferdinan, Selamat dari Longsor setelah Terjepit Selama 2 Jam, Sempat Pasrah Meninggal
Kisah memilukan dialami Ferdinan Tarigan, korban longsor di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Armando pun sempat mengatakan kepada Ferdinan untuk diingatkan soal pesanan tersebut.
Setelah itu mereka pun tetap berjalan dengan aman.
"Sampai di Cindelaras saya masih sadar. Tiba - tiba kejadian, saya tidak ada mendengar suara gemuruh, atau longsor yang turun," ujarnya.
"Tiba - tiba saya terbangun. Saya mendengar ada jeritan minta tolong dan mengatakan kaki saya pak, kaki saya pak. Baru saya terbangun. Saya berpikir apakah ketiduran atau mimpi," sambungnya.
Ferdinan coba membuka matanya namun hanya kegelapan yang tampak. Terpikirnya langsung ia terkena musibah longsor.
Sentak ia pun berteriak meminta tolong. Tim evakuasi yang hadir pada saat itu langsung datang.
Didengarnya suara petugas evakuasi yang mengabarkan masih ada korban yang hidup.
Petugas itu langsung memerintahkan untuk membongkar bongkahan batu dan tanah yang menimpanya.
Pertama-pertama proses evakuasi, tanah yang ada di bagian atas tubuhnya dibongkar.
Gunanya agar ia bisa bernafas dengan baik terlebih dahulu.
Tak lama kemudian, Ferdinan baru sadar bagian tubuhnya dari pinggang ke telapak kaki serta tangan kanannya sudah terjepit dan tertimbun tanah.
Ferdinan terus berdoa agar tetap diberi kekuatan untuk bertahan dalam kondisi tersebut.
Rupanya tak lama, dirasanya kebas di bagian kaki dan tangan kanannya. Ia pun teramat cemas. Timbul dalam benaknya nuansa kematian.
Baca juga: Kisah Pengantin Baru Korban Longsor: Istri Telah Halangi, Tapi Demi Sahabat Armando Tetap Pergi
Lalu Ferdinan berusaha meminta air kepada warga yang ada di sekitar lokasi. Diingatnya warga itu bermarga Sembiring. Ferdinan meminta air saat itu kepada si Sembiring.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.