Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklat, Keluarga Ceritakan Alasan Korban Ikut Organisasi Menwa

Kasus mahawiswa UNS tewas saat diklat, begini pengakuan keluarga saat menceritakan alasan korban mengikuti organisasi Menwa.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklat, Keluarga Ceritakan Alasan Korban Ikut Organisasi Menwa
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Kematian mahasiswa D4 Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Gilang Endi (21), saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa), masih menjadi sorotan publik.

Gilang diduga meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta dengan tubuh penuh luka lebam.

Kepolisian pun masih menyelidiki penyebab kematian korban dan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk panitia diklat dan keluarga.

Satu di antara keluarga korban, yakni sang sepupu, Novarina Ekapuri, ikut menceritakan pengalaman korban saat mengikuti Menwa.

Menurut Nova, korban telah mengikuti organisasi Menwa sejak awal kuliah hingga semester tiga.

"Mas Gilang masuk Menwa itu setahu kami dari pihak keluarga sudah dari semester satu."

"Jadi sudah dari awal masuk kuliah di Prodi K3 UNS, Mas Gilang mengikuti salah satunya Menwa dan BEM Sekolah Vokasi," kata Nova, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Rabu (27/10/2021) malam.

Berita Rekomendasi

Nova melanjutkan, korban sempat bercerita alasannya mengikuti organisasi Menwa karena ingin melatih fisik dan mentalnya.

Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Menwa UNS Dibekukan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan

Pengakuan keluarga saat menceritakan alasan korban mengikuti organisasi Menwa.
Kasus mahawiswa UNS tewas saat diklat, begini pengakuan keluarga saat menceritakan alasan korban mengikuti organisasi Menwa.

Sebab, sebelum berkuliah di UNS, korban sempat mendaftar di Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, tetapi tidak lolos.

"Pernah ngobrol, dulu kita sempat tanya kenapa pengin masuk Menwa, katanya pengin melatih fisik dan mentalnya karena sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengen sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun."

"Sempat beberapa kali mengikuti tes tapi dinyatakan gagal, kemudian mengikuti SBMPTN dan akhirnya diterima di D4 Prodi K3 UNS."

"Jadi mungkin dia masih ingin melanjutkan cita-citanya di ikatan dinas makanya dia mengikuti organisasi Menwa itu," ungkap Nova.

Nova membeberkan, korban belum pernah bercerita mengenai pengalaman kekerasan saat mengikuti organisasi Menwa.

Menurut Nova, jika keluarga tahu ada dugaan kekerasan dalam organisasi Menwa, korban tidak akan diizinkan untuk mengikutinya.

Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Menwa UNS Dibekukan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan

Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021).
Jenazah GE yang meninggal saat dikla Menwa UNS di rumah duka Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Senin (25/10/2021). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

"Dari semester satu sampai semester tiga, kalau untuk masalah seperti itu (dugaan kekerasan, red) engga pernah cerita."

"Kalau pernah ada seperti itu dan Mas gilang cerita ke keluarga, otomatis pihak keluarga akan melarang ikut organisasi Menwa."

"Tapi sejauh ini tidak ada cerita seperti itu dari almarhum," ungkap Nova.

Diketahui, korban merupakan anak pertama dari dua bersaudara dan anak laki-laki satu-satunya.

Keluarga pun menyayangkan adanya dugaan tindak kekerasan saat Diklat Menwa yang menewaskan Gilang.

Padahal, Nova bercerita orang tua korban berharap bisa melihat anaknya sukses dengan cita-citanya bekerja di bidang pertambangan.

"Ketika mas Gilang masuk ke Prodi K3 UNS itu salah satu cita-cita mas Gilang yang sudah diamini oleh kedua orang tua dan keluarga besar."

"Rencananya ingin bekerja di bidang pertambangan, orang tua harapannya Mas Gilang menjadi anak yang sukses," ungkap Nova.

Baca juga: Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa Naik Penyidikan, Belum Ada Penetapan Tersangka

Baca juga: Polisi Ungkap Penyebab Tewasnya Mahasiswa UNS saat Diklat Menwa, Diduga karena Dipukul di Kepala

Menwa UNS Dibekukan Sementara

Berikut update tewasnya mahasiswa asal Karanganyar, GE (21) setelah mengikuti acara diklat Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Buntut dari kasus ini, pihak UNS langsung mengambil langkah dengan membekukan Menwa.

"Hari ini, kegiatan di Menwa sudah dibekukan sementara," kata Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto, Rabu (27/10/2021).

"Sudah ditutup semua kantor, sekalian mengamankan barang bukti di sana," imbuhnya, dikutip dari Tribun Solo.

Selain itu, pihak kampus juga membentuk tim evaluasi atas tragedi Diksar Menwa UNS ini.

Menurut Sutanto, tim evaluasi sudah mulai bekerja hari ini, untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus dan Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto saat konferensi pers, Selasa (26/10/2021)
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof Ahmad Yunus dan Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto saat konferensi pers, Selasa (26/10/2021) (TribunSolo.com/Dok UNS)

"Hasil tim evaluasi ini akan kita putuskan, untuk dibekukan atau tidak," ujarnya.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS Prof Ahmad Yunus menambahkan, tim evaluasi ini akan selalu berkoordinasi dengan pihak kampus.

Selain itu, UNS juga sudah mengirimkan surat keterangan resmi terkait kronologi tragedi Diksar Menwa UNS kepada Menteri Pendidikan.

"Untuk hasil autopsi dari pihak kepolisian, kami masih menunggu," katanya.

"Persoalan ini kita serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," tambah Prof Ahmad Yunus.

Baca juga: Mahasiswa UNS Tewas saat Diklat Menwa, 21 Saksi Diperiksa, Wali Kota Solo Gibran: Bikin Malu!

(Tribunnews.com/Maliana, TribunSolo.com/Agil Tri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas