Kasus Mahasiswa UNS Tewas saat Diklat, Keluarga Ceritakan Alasan Korban Ikut Organisasi Menwa
Kasus mahawiswa UNS tewas saat diklat, begini pengakuan keluarga saat menceritakan alasan korban mengikuti organisasi Menwa.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kematian mahasiswa D4 Prodi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Gilang Endi (21), saat mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Resimen Mahasiswa (Menwa), masih menjadi sorotan publik.
Gilang diduga meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Moewardi Surakarta dengan tubuh penuh luka lebam.
Kepolisian pun masih menyelidiki penyebab kematian korban dan telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk panitia diklat dan keluarga.
Satu di antara keluarga korban, yakni sang sepupu, Novarina Ekapuri, ikut menceritakan pengalaman korban saat mengikuti Menwa.
Menurut Nova, korban telah mengikuti organisasi Menwa sejak awal kuliah hingga semester tiga.
"Mas Gilang masuk Menwa itu setahu kami dari pihak keluarga sudah dari semester satu."
"Jadi sudah dari awal masuk kuliah di Prodi K3 UNS, Mas Gilang mengikuti salah satunya Menwa dan BEM Sekolah Vokasi," kata Nova, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Rabu (27/10/2021) malam.
Nova melanjutkan, korban sempat bercerita alasannya mengikuti organisasi Menwa karena ingin melatih fisik dan mentalnya.
Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Menwa UNS Dibekukan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan
Sebab, sebelum berkuliah di UNS, korban sempat mendaftar di Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, tetapi tidak lolos.
"Pernah ngobrol, dulu kita sempat tanya kenapa pengin masuk Menwa, katanya pengin melatih fisik dan mentalnya karena sebenarnya dulu itu Mas Gilang pengen sekali masuk sekolah di ikatan dinas API Madiun."
"Sempat beberapa kali mengikuti tes tapi dinyatakan gagal, kemudian mengikuti SBMPTN dan akhirnya diterima di D4 Prodi K3 UNS."
"Jadi mungkin dia masih ingin melanjutkan cita-citanya di ikatan dinas makanya dia mengikuti organisasi Menwa itu," ungkap Nova.
Nova membeberkan, korban belum pernah bercerita mengenai pengalaman kekerasan saat mengikuti organisasi Menwa.
Menurut Nova, jika keluarga tahu ada dugaan kekerasan dalam organisasi Menwa, korban tidak akan diizinkan untuk mengikutinya.
Baca juga: UPDATE Mahasiswa Tewas setelah Diksar: Menwa UNS Dibekukan, Polisi Ungkap Ada Dugaan Kekerasan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.