Pamit pada Sang Ayah Cari Keong untuk Pakan Bebek, Remaja di Banjarbaru Ditemukan Tewas di Pondok
Sang ayah, P histeris mendapati sang putra R sudah tak bernyawa di sebuah pondok tak jauh dari rumah mereka di Kasturi Raya, Banjarbaru.
Editor: Theresia Felisiani
Berdasarkan pantauan Banjarmasinpost.co.id di Rs Idaman Banjarbaru, nampak terlihat P masih histeris melihat jasad sang putra.
Bahkan, saat masih berada di Unit Emergency Landu, P nampak terus memeluk jasad sang putra sembari menyebut Tole panggilan terhadap anaknya.
"Kenapa tole, kamu tadi pamitan sebentar le," dengan ucapan bercampur tangisan.
Baca juga: Camat Cengkareng dan Kasatpol PP Jakbar Respons Dugaan Pungli Oknum Anggotanya Minta Uang Kebijakan
Bahkan, anggota Polsek Banjarbaru Barat, tim inafis Polres Banjarbaru dan relawan berusaha untuk menenangkan P.
"Dari sejak di rumah hingga sampai di sini kondisinya seperti itu," ujarnya.
Terlihat saat tim berhasil membujuk P untuk mengangkat jasad R ke Ruang Pemulasaraan Jenazah.
Ia nampak terus berusaha menyelamatkan sang anak dengan memberikan napas buatan.
Bahkan menurutnya, dua kali P sudah mendorong anaknya lengkap dengan bed rumah sakit keluar dari Ruang Pemulasaraan Jenazah meminta untuk diantarkan kembali pulang.
"Saat ini kami masih menunggu hingga ayah Almarhum tenang sembari menghubungi pihak keluarganya yang lain," pungkas Aulia.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Pamit Cari Keong, Remaja 18 Tahun di Banjarbaru Ini Ditemukan Tewas di Pondok, Sang Ayah Histeris,