TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 24 foto bertajuk Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19 Kota Surakarta terpajang dalam acara Pameran Fotografi di Rumah Budaya Kratonan, Jumat-Sabtu (29-30/10/2021).

Pameran fotografi dalam rangka Sumpah Pemuda ke-93 ini diselenggarakan oleh Prihasmoro Satrio Jati, mahasiswa tingkat akhir ISI Surakarta.

Ada berbagai tema foto terkait rangkaian proses Pilkada tahun 2020 yang ditampilkan.

Mulai dari Pendaftaran, Blusukan Virtual, Sosialisasi ke Warga, Debat, Pengumuman Suara, dan Pelantikan.

Baca juga: Saat Jokowi Saksikan Pertunjukan Kebudayaan dan Hadiri Jamuan Santap Malam G20, Berikut Foto-fotonya

Pameran foto dibuka pada Jumat (29/10/2021) pukul 07.00 hingga 22.00 WIB dan ditutup pada Sabtu (30/10/2021) kemarin.

Acara yang berlangsung selama dua hari ini, juga diisi berbagai kegiatan menarik.

Seperti sarasehan, pemaparan hasil karya hingga sharing pengambilan foto.

Pembukaan pameran, dihadiri oleh Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo dan Ketua Komisi 2 DPRD Kota Solo, Honda Hendarto.

Selama acara pameran fotografi, juga dihadiri Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Prihasmoro Satrio Jati atau akrab dipanggil Rio ini, orang nomor satu di Solo mendukung kegiatan pameran fotonya.

Gibran pun melihat beragam hasil karya Rio.

Hingga Wali Kota Solo ini memberikan tanggapan positif.

"Alhamdulillah, beberapa karya mendapatkan nilai positif dari Wali Kota."

"Rencananya, akan dibeli foto bertema Blusukan Virtual," kata Rio melalui sambungan telepon, Sabtu (30/10/2021).

Lebih lanjut, Rio mengungkapkan alasannya membuat pameran fotografi bertema Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19 Kota Surakarta.

"Pilkada tahun 2020 unik dan berbeda dari tahun sebelumnya. Ini adalah sebuah sejarah baru, sebuah momentum yang harus diabadikan," ucapnya.

Baca juga: Berita Foto : Aktivitas Warga Moskow di Tengah Rekor Lonjakan Covid-19

Ia menambahkan, umumnya Pilkada identik dengan kerumunan, menimbulkan massa, hiburan, dan sebagainya.

Namun, untuk Pilada tahun 2020 berbeda, karena berlangsung di tengah wabah Covid-19 yang melanda Indonesia, khususnya Kota Solo.

Sehingga, Pilkada dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Dari situ saya tertarik untuk merekam sebuah sejarah, karena saya berpikiran tidak mungkin Covid-19 akan muncul 2-3 tahun ked epan."

"Ini adalah sebuah momentum yang perlu diabadikan untuk arsip dan sejarah khususnya dunia foto," ungkap pria yang berusia 23 tahun ini.

Adapun kendala yang dirasakan Rio ketika proses pengambilan foto, ialah ketika acara debat.

Di mana pada waktu itu, orang yang masuk ke ruangan dibatasi.

"Seperti pada saat debat dan pelantikan karena dibatasi, karena waktu itu Covid-19 masih tinggi-tingginya, jadi saya tidak mendapatkan beberapa momentum," tutur Rio.

Namun, warga Kelurahan Banjarsari, Solo ini tetap mengusahakan agar mendapatkan foto-foto Pilkada.

"Saya mencari opsi untuk memotret aktivitas warga Kota Solo yang sedang menonton acara debat, seperti salah satunya yang sedang menonton di pos ronda."

"Dan untuk pelantikan, gabung dengan pers di samping Gedung Graha Paripurna DPRD," jelas Rio.

Melalui foto-foto hasil karyanya, Rio berharap agar masyarakat mengetahui bagaimana proses Pilkada di Solo.

Kemudian, dapat menjadi sumber inspiratif untuk menciptakan sebuah karya khususnya di bidang essay foto, naratif, dan jurnalistik.

Tak lupa, Rio juga mengajak para pemuda untuk melakukan hal-hal positif untuk membangun negara.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)