Manusia Silver Secara Tak Sadar Bunuh Diri Pelan-Pelan
Menurut dokter ahli kulit, melumuri tubuh dengan cat sangat berbahasa. Itu sama dengan proses bunuh diri secara pelan-pelan.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Dokter spesialis kulit, dr Titi Moertolo SpKKK, mengatakan bahwa aksi para manusia silver yang melumurkan cat ke tubuh adalah tindakan yang bisa berakibat fatal.
Sebab, hal itu bisa menyebabkan gangguan kesehatan, tak hanya pada kulit melainkan juga pada jaringan tubuh lainnya, termasuk ginjal dan liver.
”Jangka pendek dan jangka panjangnya selalu ada, bahkan sangat memungkinkan terkena kanker kulit. Karena itu, aksi yang mereka lakukan itu sama dengan proses bunuh diri pelan-pelan tanpa sadar,” kata Titi kepada Warta Kota melalui telepon, Kamis (28/10).
Dokter pemilik klinik kulit dan kecantikan ini menjelaskan, cat yang menempel pada tubuh perlahan akan merasuk ke bagian tubuh sehingga menyebabkan gangguan kesehatan seperti yang dimaksudkan di atas.
Gangguan ginjal, kata Titi, terjadi lantaran saluran napas pada kulit terhalang lapisan cat.
”Pernapasan kita selain paru-paru kan ada kulit juga. Kalau kulitnya dicat berarti (kulitnya) enggak bisa bernapas dong. Kulit juga menjadi tempat pembuangan racun melalui keringat. Dengan dicat berarti enggak bisa bekerja (proses detoksnya),” papar Titi.
Sebenarnya, kandungan pada cat serta peruntukan yang tak sesuai bagi tubuh, menjadi hal yang sudah dari awal tidak boleh dilakukan, yakni mengecat kulit. Ada dua yang akan dialami tubuh bila terus menerus dicat serta dalam waktu yang lama.
”Ada dua jenis alerginya, akut dan kronis. Karena cat ini kan bisa mengandung racun juga bagi tubuh. Memang sangat-sangat tidak boleh dilumurkan ke kulit, karena memang bukan peruntukannya,” tegas Titi.
Bagi mereka yang sudah telanjur dan ingin mencoba berhenti melakoni tindakan tersebut, Titi menyatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan terhadap tubuh.
”Pemulihannya tidak mudah, harus dikasih pengobatan, tak hanya pada kulit saja namun juga ke peredaran darah. Harus di-detoks karena lebih mengkhawatirkan daripada sekadar pemulihan pada kulit,” ujarnya.
”Mengecat kulit seperti manusia silver itu harus dihentikan karena efeknya sangat bahaya sekali. Kalau ada yang berpikir selama ini baik-baik saja, tidak demikian dengan ke depannya nanti,” tuturnya. (vin)
Baca juga: Pedihnya Jadi Manusia Silver; Sekujur Tubuh Perih Berlumur Cat, Diuber-uber Satpol PP Pula