Pesan Berisi Rayuan kepada Staf Sekwan Beredar, Wakil Ketua I DPRD TTU Minta Maaf
Permohonan maaf disampaikan AT pasca beredarnya pesan WhatsApp diduga miliknya yang berisi kata-kata rayuan dan bernada asusila.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
TRIBUNNEWS.COM, KEFAMENANU - Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Timor Tengah Utara, berinisial AT akhirnya menyampaikan permohonan maaf.
Permohonan maaf disampaikan AT pasca beredarnya pesan WhatsApp diduga miliknya yang berisi kata-kata rayuan dan bernada asusila.
Sebelumnya pesan WhatApp yang berisi rayuan dan foto AT dalam kondisi bertelanjang dada yang dikirim kepada dua orang staf di Sekwan DPRD TTU saat studi banding di Bali beberapa waktu lalu menyebar di media sosial.
Wakil Ketua I DPRD TTU, AT menyampaikan permohonan maaf dikirim kepada POS-KUPANG.COM, Kamis (4/11/2021).
Permohonan maaf tersebut ditujukan kepada dua staf DPRD TTU yakni YD dan BT, pihak keluarga besar dari kedua staf tersebut, keluarga besar Partai Golkar TTU dan semua pihak yang merasa tidak nyaman atas berita tersebut.
"Saya merasa harus meminta maaf yang tulus kepada pihak yang merasa dirugikan atas “kekhilafan saya”," kata AT dalam pernyataannya.
Ia mengakui sebagai manusia dirinya merasa bahwa tindakan yang dilakukan tidak patut bukan saja karena ‘bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dianutnya, melainkan juga ‘berlawanan dan bertentangan’ dengan ‘nilai-nilai’ etis, tradisi dan budaya luhur masyarakat yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita.
Baca juga: Rizky Nazar dan Syifa Hadju Tak Suka Pamer Foto Mesra di Media Sosial
AT mengatakan dirinya tidak memiliki niat sedikitpun dari hati dan dalam pikiran untuk ‘merendahkan martabat kaum wanita’, karena semua laki-laki termasuk dirinya lahir dari ‘kandungan’ ibu atau kandungan kaum wanita.
"Dari Hati saya yang paling dalam mengatakan kaum ibu harus dijunjung tinggi ‘harkat dan martabatnya; sebab tanpa ibu-ibu sesungguhnya kaum laki-laki tidaklah lengkap hidupnya," bebernya.
"Menurut pikiran dan perasaan saya yang paling dalam, kaum wanita dan kaum laki-laki memang hidup ‘sejajar’ dalam segala aspek kehidupan. Maka, sesuai ajaran Tuhan Yesus, sepantasnya lah saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya, kepada kedua sahabat yang telah merasa ‘direndahkan’," tambahnya.
Ia berharap kedua staf Sekwan tersebut untuk berkenan ‘memaafkan’ tindakannya yang tidak menyenangkan tersebu,; karena dirinya hanyalah manusia biasa yang sering melakukan kekhilafan.
"Semoga Tuhan berkenan mengampuni tindakan saya, dan semoga Tuhan juga berkenan Di hati kedua beliau dan keluarganya untuk berkenan ‘memaafkan kekhilafan saya," harap AT.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Pasca Chatingan Mesum Diduga Miliknya Menyebar di Medsos, Waket I DPRD TTU Sampaikan Permohonan Maaf