UPDATE Banjir di Kota Batu Malang, Wali Kota Dewanti Sebut 3 Lansia Hilang Belum Ditemukan
Wali Kota Batu Dewanti melaporkan hingga saat ini tiga orang penduduk lanjut usia (lansia) dinyatakan hilang.
Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memantau perkembangan dan penanganan banjir bandang di Desa Sumber Brantas, dan Desa Bulukerto Kecamatan Bumiaji, Kota Batu yang terjadi pada Kamis (4/11/2021).
Melalui sambungan telepon, Wapres menanyakan langsung kronologis terjadinya banjir kepada Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.
"Ini memang karena hujannya lebat sekali hampir satu jam lebih dengan curah hujan yang sangat besar, yang kemudian membawa pohon-pohon yang sudah lama kering ada di hutan-hutan itu ke bawah, Bapak, sehingga menutupi jalan air yang itu jadi menimpa rumah-rumah penduduk," demikian dilaporkan Dewanti terkait kondisi Kota Batu kepada Wapres.
Dewanti juga melaporkan hingga saat ini tiga orang penduduk lanjut usia (lansia) dinyatakan hilang.
"Yang hilang ada tiga orang yang lansia yang sudah sepuh-sepuh semua, Pak Wapres. Itu yang sekarang belum ketemu," ungkapnya.
Sementara untuk pengungsian penduduk, Dewanti menyampaikan saat ini telah dilakukan penanganan darurat antarwarga dimana penduduk yang rumahnya tidak terlalu terdampak banjir menyediakan tempatnya untuk membantu sesama.
"Tetangga yang rumahnya selamat itu yang menampung tetangga yang di sekitarnya, Pak Wapres," tandas Dewanti.
Menanggapi hal tersebut, Wapres menyampaikan simpatinya atas musibah banjir bandang yang terjadi.
Dia berharap tidak ada korban jiwa dari musibah ini dan penduduk yang hilang dapat segera ditemukan.
Wapres memerintahkan kepada Kementerian Sosial untuk mengambil langkah sigap dan cepat guna menangani bencana yang terjadi sehingga tidak terjadi dampak yang lebih buruk.
"Supaya Kementerian Sosial mengambil langkah-langkah untuk menangani," tandas Wapres.
Sebelumnya, Banjir bandang menerjang Kota Batu di Jawa Timur, setelah hujan dengan intesitas tinggi mengguyur wilayah hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang berada di lereng Gunung Arjuno, pada pukul 14.00 WIB, Kamis (4/11/2021).
Berdasarkan laporan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, kejadian banjir bandang tersebut menyebabkan 15 orang hanyut terseret aliran sungai yang meluap.
Sebanyak 4 orang sudah ditemukan dalam kondisi selamat, namun 11 lainnya masih dalam pencarian.
Baca juga: Soal Penyebab Banjir Bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Ini Kata BPBD
"Empat (orang) sudah ditemukan. Alhamdulillah selamat semua. Tinggal 11 orang yang belum ditemukan," ujar Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Batu, Achmad Choirur Rochim dikutip dari siaran pers BNPB.
Berdasarkan laporan visual sementara dari BPBD Kota Batu, arus sungai anak sungai Brantas yang melintas di Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, terpantau mengalir sangat deras dengan membawa beberapa material lumpur, batu dan potongan pohon serta puing bangunan.
Banjir bandang tersebut menurut laporan sementara telah berdampak di 5 desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Adapun rinciannya adalah Desa Sumber Brantas, Desa Bulu Kerto, Desa Tulung Rejo, Desa Padang Rejo dan Desa Sidomulyo.
"Yang terdampak ini 5 desa yang dialiri anak sungai Brantas," jelas Rochim.
Data kerugian materil yang dicatat sementara oleh BPBD Kota Batu meliputi empat kendaraan hanyut dan satu unit rumah terendam. Data kerugian yang lain masih dalam proses asesmen di lapangan.
Guna percepatan penanganan banjir bandang tersebut, Tim BPBD Kota Batu dibantu lintas instansi terkait termasuk TNI dan Polri telah melakukan koordinasi, kaji cepat, pendataan lebih lanjut dan menyiapkan lokasi pengungsian.
Tim juga fokus untuk pencarian para korban dan evakuasi atau penyelamatan warga yang terdampak banjir serta pembersihan sarana dan prasarana yang terdampak banjir bandang.
"Operasi penanganan darurat sudah berjalan, tapi memang untuk malam ini fokus untuk pencarian pertolongan sama pembersihan dan pemulihan sarana prasarana vital jalan-jalan yang tertutup lumpur," jelas Rochim.
Dalam keterangan terpisah, BPBD Kota Malang melaporkan bahwa banjir terjadi di permukiman bantaran sungai wilayah DAS Brantas yang melintasi Kelurahan Samaan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Selain membawa material potongan kayu dan sampah, banjir tersebut juga menyebabkan beberapa rumah warga di Kelurahan Jatimulyo juga terendam air dengan Tinggi Muka Air (TMA) kurang lebih 10 sentimeter.
"Kelurahan Jatimulyo, air sudah meluap ke permukiman dengan ketinggian 10 sentimeter," ujar Asmi selaku Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang melalui keterangan tertulis.
Dari kejadian tersebut, satu unit jembatan mengalami kerusakan akibat diterjang aliran banjir yang berasal dari hulu anak Sungai Brantas.
Sementara itu, kerugian lain dan korban jiwa masih dalam pendataan lebih lanjut oleh tim BPBD Kota Malang.