Sulit Tidur hingga Digigit Nyamuk di Pengungsian, Korban Banjir Malang: Kami Belum Dibolehkan Pulang
korban banjir di Kampung Putih Kota Malang yang saat ini tinggal di posko pengungsian tak sabar ingin segera pulang.
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Rifki Edgar
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Soedjono (62), warga korban banjir di Kampung Putih Kota Malang yang saat ini tinggal di posko pengungsian Wahana Wisata Edupark Senaputra Kota Malang, tak sabar ingin pulang.
Pria yang tinggal di RT 7/RW 6 Kelurahan Klojen, Kota Malang, itu mengaku, dirinya belum diperbolehkan pulang karena dikhawatirkan adanya arus banjir susulan.
Soedjono hanya bisa pulang ke rumah untuk membersihkan rumah dan sisa-sisa perabotan rumahnya yang sebelumnya terendam lumpur.
"Ini tadi saya membersihkan dinding dan beberapa perabotan rumah. Pulang ya hanya untuk membersihkan rumah saja. Karena kami masih belum diperbolehkan untuk balik, karena belum aman," ucapnya, Sabtu (6/11/2021).
Alasan Soedjono ingin segera pulang, lantaran dia sudah tidak nyaman berada di posko pengungsian.
Selain hawa yang dingin, dia mengaku sering digigit nyamuk yang membuatnya sulit untuk tidur nyeyak.
Selama pembersihan rumahnya, Soedjono juga mengecek sejumlah perabotan yang layak pakai.
Baca juga: Polresta Malang Kota Gerak Cepat Bantu Korban Banjir di Kota Malang
Selebihnya, perabotan yang mengalami kerusakan atau sudah tidak layak pakai akan dia buang.
"Rumah sudah saya bersihkan meski belum seluruhnya. Total sudah 70 persen. Sisanya akan saya bersihkan lagi besok," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Tagana Kota Malang, Djoko Anung mengatakan, banjir bandang kemarin adalah bencana luar biasa.
Sehingga tidak sepatutnya disepelekan dalam penanganannya, dan terus dilakukan asesmen.
"Karena ini kan datangnya dari atas dan banyak faktor yang mempengaruhi, jadi ini belum bisa kami sampaikan bahwa sudah aman. Karena asesmen masih terus berlanjut, untuk mencegah adanya hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Baca juga: Satgas Trauma Healing Polresta Malang Kota Beri Pendampingan Psikologi bagi Korban Banjir Bandang
Anung juga berharap masyarakat menyadari hal tersebut, dan bisa turut membantu hingga semua kembali pada kondisi sebelumnya. Serta bisa mengubah sikap dan perilaku terhadap alam, ikut menjaga kelestarian alam dan sungai.
"Dengan tidak membuang sampah ke sungai, tidak menutup jalur aliran sungai dan air hujan serta tetap membuka area resapan air untuk menampung air hujan agar bisa mengalir dan masuk ke dalam tanah," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 3 Hari di Posko Pengungsian, Warga Kampung Putih Kota Malang Sudah Tak Sabar Ingin Pulang ke Rumah
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.