Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPB Sebut Penyebab Banjir Bandang di Kota Batu karena Adanya Bendung Alam Jebol di Kawasan Hulu

Banjir bandang di Kota Batu, Malang, Jawa Timur disebabkan karena adanya bendung alam yang jebol di kawasan hulu.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in BNPB Sebut Penyebab Banjir Bandang di Kota Batu karena Adanya Bendung Alam Jebol di Kawasan Hulu
TribunMadura.com/Benni Indo
Titik longsor di tebing pada kawasan hulu yang menyebabkan terjadinya bendung alam hingga mengakibatkan banjir bandang di Kota Batu, Sabtu (6/11/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, BATU - Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengungkapkan banjir bandang di Kota Batu, Malang, Jawa Timur disebabkan karena adanya bendung alam yang jebol di kawasan hulu.

Bendung alam ini terjadi karena tanah longsor di dekat aliran sungai.

Ketika ada hujan dengan intensitas tinggi, bendung alam tersebut tidak mampu menahan tekanan air.

Akibatnya, banjir bandang terjadi. Banjir itu membawa material lumpur dan pohon yang ikut dalam longsoran.

Abdul Muhari saat jumpa pers dengan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko secara virtual dari Balaikota Among Tani, Sabtu (6/11/2021) mengatakan hasil itu didapat setelah BNPB meninjau kawasan hulu menggunakan helikopter.

Terlihat ada sejumlah titik longsor di tebing-tebing yang berada di dekat aliran sungai.

Dikatakan Muhari, kawasan perbukitan yang rawan longsor tersebut masuk kategori risiko menengah tingkat tinggi.

Berita Rekomendasi

"Di bawah alur lembah sungai ada aliran air. Sisi tebing tidak dilindungi tumbuhan yang terlalu rapat dan memiliki akar kuat," kata dia.

"Pada saat hujan tinggi, terjadi longsor kecil dan menjadi bendung alam di aliran sungai tadi. Ini adalah salah satu spot yang kami cermati dari udara," ujarnya.

Kondisi di hilir yang banyak terdapat kebun musiman semakin memperparah banjir.

Pasalnya, tumbuhan kebun tidak cukup kuat untuk membendung banjir.

Tidak adanya tahanan berupa pohon di kawasan hilir ini membuat banjir semakin besar dengan lumpur dan kayu yang dibawanya.

"Di hilir cukup banyak kebun semusim di tebing sungai. Ketika hujan dengan intensitas tinggi, akar dari tanaman semusim tidak mengikat tanah sehingga membawa saturasi tanah ke bawah," tutur dia.

"Konsekuensinya, akan menambah kontribusi sedimen ketika ada air dari hulu. Ini yang perlu kita perhatikan," terangnya.

Baca juga: Banjir Bandang di Garut: 335 Kepala Keluarga Terisolasi

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas