Ratusan Driver Ojol Geruduk Mie Gacoan di Jogja, Diduga Salah Paham Soal Pesanan hingga Antrean
Kesalahpahaman antara karyawan, dengan ojol, yang menjadi ikhwal insiden tersebut.
Editor: Wahyu Aji
"Jangan sampai kita frontal menutup, karena kesalahanya, atau insidennya hanya kecil saja. Salahnya kan manajemen, atau pelayanan saat operasional," ujarnya.
Imbauan Wakil Wali Kota
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta turut menyoroti insiden penggerudukan outlet Mie Gacoan Kotabaru, Gondokusuman oleh ratusan driver ojek online, Sabtu (13/11/21) malam.
Buruknya sistem pengelolaan antrean, disebut jadi biang keladi masalah.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, preseden kurang baik tersebut seharusnya mampu menjadi pelajaran bagi para pengelola restoran. Khususnya, yang melayani pembelian online, maupun offline.
"Kita minta seluruh tenan, atau mitra pembelian makanan semacam itu, agar mengelola antrean lebih baik, supaya tidak menimbulkan persoalan pada urutan, dan segala macam seperti itu ya," ujarnya, Minggu (14/11/2021).
Heroe mengungkapkan, dampak dari kejadian tersebut jelas merugikan dua belah pihak.
Di sisi restoran, mereka untuk sementara waktu tidak dapat beroperasi, lantaran harus memperbaiki fasilitas, maupun sistem.
Sedangkan para driver, praktis tidak dapat pick up pesanan.
Baca juga: Kisah Pria 79 Tahun Viral Buka Biro Jodoh, Tak Menyerah Jadi Mak Comblang Bersaing dengan Aplikasi
"Kalau keduanya tidak bersinergi kan itu sama-sama rugi sebenarnya. Jadi, semoga bisa kembali normal, dan dalam waktu dekat bisa beroperasi lagi," jelasnya.
"Dari manajemen Mie Gacoan pun bersedia memperbaiki sistem antreannya. Agar kedepannya, antrean pembeli itu, bisa lebih dikendalikan lagi," imbuh Heroe.
Walau begitu, orang nomor dua di kota pelajar tersebut memastikan, permasalahan antara driver ojek online, dan karyawan, atau menejemen Mie Gacoan Kotabaru ini sudah selesai.
Menurutnya, setelah menjalani mediasi dua pihak sepakat damai, dan tidak memperpanjang.
"Teman-teman Polsek, Koramil, dan Kemantren itu sudah menyelesaikan. Setelah didalami bareng-bareng, ternyata kan tidak ada penganiayaan. Hanya emosi, karena orang-orang yang sama-sama capek saja sebenarnya. Jadi, langsung selesai saat itu juga," tandasnya