Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batik Karya Difabel Tawangsari Bisa Mendunia

Produk kain batik tulis hingga pakaian seharga setengah juta rupiah produk difabel Tawangsari dijual di berbagai daerah belahan Nusantara.

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
zoom-in Batik Karya Difabel Tawangsari Bisa Mendunia
TribunSolo.com/ Chrysnha Pradipha
Wawan, difablepreneur Tawangsari membatik di tengah keterbatasannya sebagai disabilitas 

Go Digital dan Go Global

Produk Sriekandi Patra CSR Pertamina di Desa Tawangsari, Boyolali
Produk Sriekandi Patra CSR Pertamina di Desa Tawangsari, Boyolali (TribunSolo.com/ Chrysnha Pradipha)

Berkat pelatihan dan pendampingan yang dilakukan Pertamina, Sriekandi Patra mampu bertahan bahkan melewati situasi sulit Pandemi Covid-19.

Koordinator Sriekandi patra, Siti Fatimah, mengungkap, Wawan dan ketiga temannya terus berkarya meski pandemi sempat menjadi penghalang.

Pandemi, diakuinya, membuat jumlah produksi batik menurun dan berimbas pada jumlah pendapatan.

Situasi tersebut membuat dirinya memutar otak dan senantiasa berinovasi.

“Kami pernah membuat masker batik, Alhamdulilah laku banyak di pasaran saat pandemi. Selain itu kami juga mulai bermain media sosial untuk memasarkan produk-produk kami. Jualan lewat Instagram, Shopee, dan lainnya itu laku syukur,” terang dia.

Langkah Siti Fatimah itu juga sejalan dengan Langkah Pertamina untuk Go Digital di mana Pertamina mengoptimalkan bisnis proses dengan teknologi terdepan.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Lurah Tawangsari, Yayuk Tuti Supriyanti, mendukung sepenuhnya segala bentuk kegiatan Sriekandi Patra.

Bahkan bangunan di atas tanah kas desa pun diserahkan untuk bangunan WorkShop Sriekandi Patra, tempat para difablepreneur berproduksi.

“Kami berharap Sriekandi Patra ke depan bisa go internasional, produk batiknya bisa mendunia dijual di pasar luar negeri. Itu jangka panjangnya, pelan-pelan pasti bisa ekspor.”

“Saya bangga, karena difablepreneur Tawangsari menjadi kekayaan desa dan motivasi masyarakat desa,” ucap dia.

Harapan kepala desa itu juga sejalan dengan program Pertamina Go Global.

Yakni Pertamina perkuat langkah dan ekspansi bisnis mancanegara dari sisi Hulu sampai Hilir.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Pemasaran Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menjelaskan bahwa program difableprenur ini pertama kali dilakukan di Tahun 2017 kepada seorang difabel bernama Yuni dengan pendampingan psikososial dan pemberian keterampilan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas