Berkat Pelatihan Literasi Digital Madrasah, Semakin Mahir Maksimalkan Media Pembelajaran
Pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi GTK Madrasah di Kabuptaen Garut dilaksanakan tanggal 2 – 5 November 2021 dan 18-21 November 2021.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, GARUT -- Sejak digulirkannya program Literasi Digital Madrasah bagi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, sejumlah langkah telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag, diantaranya adalah pelatihan dan pendampingan yang dilaksanakan di daerah pilot project, yaitu Garut dan Kudus.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi digital bagi guru dan tenaga kependidikan madrasah di semua jenjang, baik Madrasah ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).
Pelatihan Peningkatan Literasi Digital bagi GTK Madrasah di Kabuptaen Garut dilaksanakan tanggal 2 – 5 November 2021 dan 18-21 November 2021.
Kegiatan ini melibatkan 92 guru dan tenaga kependidikan dari 18 madrasah swasta di semua jenjang.
Pelatihan yang melibatkan guru dan tenaga kependidikan madrasah di daerah, tentunya memiliki kesan tersendiri di hati peserta.
Salah satunya adalah Tanto Nurcahyo, guru dari MI Annur Malangbong Garut. Sebuah madrasah yang berada di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya.
Baca juga: Kemenag Dorong Guru Madrasah Kuasai Konten Pembelajaran Digital
Pria yang biasa disapa Tanto mengaku senang bisa ikut dan terlibat dalam pelatihan Literasi Digital.
Ia mengaku baru pertama kali mengikuti pelatihan literasi digital, tentunya banyak sekali ilmu dan pengalaman yang ia dapatkan selama mengikuti pelatihan pertama dan kedua.
“Banyak ilmu yang saya pelajari dan saya dapat. Ilmu Literasi Digital sangat bermanfaat bagi saya, dimana saya ingin merubah kompetensi saya terhadap literasi digital ini, khususnya ketika saya hidup zaman digital,” ucap Tanto.
Selama pelatihan Tanto bersama peserta lain, dibekali berbagai macam materi diantaranya pengetahuan Literasi Digital, pengetahuan dasar Computational Thinking, media sosial branding, konten pembelajaran kreatif, pembuatan video pembelajaran, optimalisasi media pembelajaran dengan media power point, pembuatan website, serta pembelajaran dalam jaringan.
“Diantara materi yang ada, saya lebih senang materi konten pembelajaran kreatif yaitu pembuatan materi video pembelajaran dan powerpoint,” ujar Tanto.
“Sebelumnya sudah menggunakan video pembelajaran dengan kinemaster dan powerpoint, setelah pelatihan ini, kemampuan saya tambah meningkat,” sambungnya.
Setelah mengikuti pelatihan ini, ia berharap bisa membagikan pengalaman dan ilmunya kepada teman-temannya.
Pengalaman lain dirasakan oleh Sholehadin, guru MTs As-Sururon Garut. Ia merasa senang bisa ikut pelatihan Literasi Digital.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.