Mayat Pencari Bambu di Bali Ditemukan dalam Jurang Sedalam 20 Meter
Saksi melihat dan mendapati korban dalam posisi kepala tersangkut pada pohon bambu di jurang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pria bernama I Wayan Burut itu terpeleset saat mencari bambu.
Korban ditemukan dalam kondisi kondisi meninggal dunia di dasar jurang Desa Sekardadi, Kintamani, Senin (22/11/2021).
Musibah tersebut diketahui sekitar pukul 11.30 Wita.
Jenazah pria 80 tahun itu ditemukan di kedalaman 20 meter, dengan posisi kepala tersangkut pada pohon bambu.
Kapolsek Kintamani AKP Benyamin Nikijuluw saat dikonfirmasi membenarkan adanya musibah tersebut.
Ia mengungkapkan, kejadian itu bermula saat istri Wayan Burut merasa khawatir lantaran hingga pukul 11.30 Wita, suaminya tak kunjung pulang dari kebun.
Baca juga: VIRAL Pendaki Gunung yang Unjuk Keberanian Berdiri di Pinggir Jurang Ternyata Hobi Mendaki dari 2018
"Biasanya korban pergi ke kebun hanya satu jam.
Berangkat jam 08.00 Wita, jam 09.00 Wita sudah pulang untuk makan," ungkapnya.
Karena perasaan khawatir inilah istri Wayan Burut meminta tolong pada cucunya yang bernama Putu Restu, untuk mencari dan memastikan keberadaan korban di kebun.
Hanya saja, pemuda 20 tahun itu tidak menemukan keberadaan kakeknya.
"Kemudian saksi kembali kembali ke rumah dan mengajak ibunya yang bernama Ni Wayan Warni, yang juga anak kandung korban untuk ikut mencari di kebun.
Saat itulah saksi melihat ada bekas potongan bambu, dan setelah melihat ke arah jurang saksi melihat dan mendapati korban dalam posisi kepala tersangkut pada pohon bambu di jurang," jelasnya.
Ibu dan anak itu segera mencari pertolongan warga.
Pihak keluarga juga melapor ke Polsek Kintamani untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan sejumlah saksi, lanjut AKP Beny, kuat dugaan penyebab korban meninggal karena terpeleset ke jurang sedalam 20 meter saat mencari bambu.
Hal ini diperkuat dengan hasil pemeriksaan medis, di mana ada luka lecet pada tangan kanan korban, tidak ditemukan luka akibat kekerasan fisik, ditemukan kaku mayat di seluruh tubuh, dan lebam mayat pada tangan dan kaki.
"Atas kejadian tersebut pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah, dan menolak untuk dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan," tandasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Jenazah Wayan Burut Ditemukan di Jurang Sedalam 20 Meter, Diduga Terpeleset Saat Hendak Cari Bambu