Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rapidin Tak Suka Bicara Calon Presiden, Lebih Suka Turun ke Masyarakat (2-Habis)

Ketua DPD PDIP Sumatera Utara mengaku tak suka membicaran calon presiden 2024, ia lebih suka turun ke masyarakat melihat kondisi riil.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Rapidin Tak Suka Bicara Calon Presiden, Lebih Suka Turun ke Masyarakat (2-Habis)
tribun medan
Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumatera Utara terpilih 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - SEJAK ditunjuk sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, tugas Rapidin Simbolon cukup berat.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memintanya menjadikan partai berlambang banteng ini untuk sekali lagi menjadi yang terbaik pada Pemilu 2024.

Rapidin pun bekerja cepat, Seluruh kader diarahkan untuk turun ke tengah-tengah masyarakat. Di lain sisi, guna mempersiapkan kader-kader mumpuni, PDI Perjuangan akan memaksimalkan sekolah politik mereka.

Sejauh mana keyakinan Rapidin? Berikut petikan perbincangannya dengan Pemimpin Redaksi Tribun Medan, Iin Sholihin, dalam podcast Ngopi Sore, akhir pekan lalu.

Ada tiga agenda besar yang harus disiapkan bang Rapidin jelang Pemilu 2024. Di samping itu di 2024 ada agenda Pilpres dan di PDI Perjuangan beberapa bulan belakangan sempat ada perbincangan yang viral, yakni soal figur yang akan diusung di Pilpres mendatang. Untuk di Sumut sendiri seperti apa abang menyikapi soal figir figur tersebut?

Saya kira agak terlalu dini kalau kita sekarang membicarakan calon presiden. Masih jauh di 2024.

Bagi media, sih, suka, karena apa, ini kan berita menarik, tapi bagi kami tidak. Kenapa? Presiden  sedang konsentrasi menangani permasalahan negara yang sangat rumit.

BERITA REKOMENDASI

Bagaimana menyelesaikan Covid-19 ini, misalnya. Atau bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat.

Kalau semua tenaga dan pikiran terkuras untuk pencalonan presiden, agenda-agenda nasional lainnya pasti terganggu.

Namun karena Abang sudah menanyakan soal itu, saya jawab, di partai kami, Ibu Ketua Umum Ibu Megawati, sudah sangat piawai dalam membentuk dan menunjuk kader-kader terbaik. Kalau soal kader jangan ditanya. Partai ini lumbung kader terbaik

Lihat saja Ibu Puan Maharani. Sebagai Ketua DPR RI beliau mampu. Sebelumnya beliau jadi menteri juga mampu. Nggak ada cacatnya.

Ada juga Ibu Risma (Tri Rismaharini). Ada Pak Ganjar (Pranowo). Tinggal Ibu Ketua Umum menunjuk siapa yang paling kapabilitas.


Betul bahwa ini hak prerogatif. Namun Ibu Mega tidak pernah menggunakan hak ini sembarangan. Ada banyak pertimbangan dan kontemplasinya tinggi.

Jadi begitu, Bang. Kalau saya lebih suka untuk tidak membicarakan ini dulu. Tugas saya sekarang mengunjungi masyarakat.

Kan, muaranya memang ke sana. Kita tidak bisa menuai tanpa menanam. Kita harus menanam  dulu baru menuai.

Oke, kalau presiden, baiklah, kita skip dulu. Bagaimana di daerah? Paling tidak, kan, ada kewenangan Bang Rapidin di DPD dalam menyiapkan kader di Pilkada 2024, baik di provinsi maupun kabupaten kota. Kemudian kader-kader untuk legislatif. Persiapan seperti apa atau evaluasi seperti apa kita akan lakukan untuk pemilihan selanjutnya?

Memang sejak 2008 kami belum berhasil mendudukkan kader di tingkat kepala daerah provinsi. Namun kami percaya kader kami adalah yang terbaik.

Buktinya kan sudah bisa kita lihat bersama-sama. Kami kalah dalam pertarungan pilkada, tapi saya garansi, jika kader kami yang jadi gubernur dan atau wakil gubernur, Sumut akan berubah ke arah lebih baik.

Artinya di Pilgub mendatang PDI Perjuangan akan tetap mengusung kader sendiri?

Betul, dan ini roh dan jiwa partai. Marwah partai ini selalu mengedepankan kadernya. Soal menang dan kalah, itulah kompetisi. Pastinya seluruh mesin partai akan berjalan maksimal.

Abang sebelumnya menyinggung soal tiga pilar partai. Di legislatif, wilayah kerja mereka lebih terkonsentrasi dengan dapil. Mereka akan bertanggung jawab dengan dapil itu, baik infrastruktur maupun yang lainnya/ Di kepemimpinan abang ini, apakah akan terus diingatkan kepada teman-teman yang duduk di legislatif bahwa kekuatan partai adalah masyarakat? Bagaimana partai menjaring orang-orang yang akan maju di legilsatif?

Pertanyaan yang menarik. Itulah makanya ketua umum kami menginstruksikan untuk turun ke bawah.

Kita akan mengevaluasi kader kita yang ditugaskan di struktur, di eksekutif maupun di legislatif. Tiga pilar tadi.

Kami turun melihat itu. Kami turun bersama mereka melihat masyarakat. Kalau mereka hanya membuat partai ini sebagai tunggangan politik, pastinya dievaluasi. Partai ini mengedepankan gotong royong, kebersamaan.

Kader-kader banteng, saya beritahu, sering berbeda pendapat di internal. Namun kalau sudah keluar kita satu suara.

Saya rasa wajar. Itulah demokrasi. Jadi dengan turunnya kami di DPD ke DPC sampai dengan ke pengurus ranting, akan terlihat secara terang benderang seperti apa peta politik di sana.

Saya tak mau menerima laporan-laporan yang menyenangkan. Mereka harus melihat masyarakat secara langsung. Program apa saja yang bisa dibawa ke masyarakat.

Saat ini posisi PDI Perjuangan tidak di eksekutif tetapi di legislatif. Bagaimana evaluasi kinerja pemerintah sejauh ini? Seperti apa catatan abang terhadap Pemprov Sumut saat ini?

Kalau masalah penilaian bukan hanya partai. Masyarakat pun bisa. Aspirasi, kan, dari masyarakat.

Bagaimana perkembangan kemajuan Sumut. Tapi saya sebagai kader dan sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, saya menilai belum ada terobosan yang signifikan di dalam pemerintahan provinsi sekarang ini.

Kita harus adil. Di mana ada prestasi, ada acungan jempol. Namun sekarang kita lihat belum ada.

Kami selalu mengingatkan pemerintah bahwasannya program memajukan harus berupa program untuk kepentingan masyakarat. Karena ini uang masyarakat, maka pembangunan harus berdampak langsung kepada masyarakat.

Terakhir apa yang menjadi harapan kepada kader PDI Perjuangan dalam  menatap Pemilu 2024 termasuk yang ada di kepengurusan?

Turunlah ke masyarakat di berbagai tingkatan di tiga pilar. Baik sebagai struktur, eskekutif, dan legislatif. Ini amanat yang diberikan kepada kita untuk menyejahterahkan masyarakat.

Turun ke masyarakat. Jumpai masyarakat. Di mana mereka yang membutuhkan dan mari kolaborasi sesama kader untuk mewujudkannya.(ind)

Baca juga: Dipercaya Jadi Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon Langsung Konsolidasi ke Tingkat Ranting (1)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas