Capaian Serapan APBD 2021 di Sejumlah Pemda di Jateng Baru 54% hingga 76%
Serapan anggaran di berbagai pemda di Jawa Tengah masih rendah, termasuk tingkat provinsi. Pati termasuk lumayan tinggi.
Editor: cecep burdansyah
Kabid Infrastruktur dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyumas, Dedy Noerhasan mengatakan, dana serapan tersebut yang sudah dibelanjakan dan proyek yang dibayarkan. Serapan berupa kegiatan fisik dan non fisik uang yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah daerah.
Diketahui Perubahan APBD Kabupaten Banyumas di tahun 2021 untuk pendapatan daerah sebesar Rp 3.392.733.731.730. Adapun belanja daerahnya sebesar Rp 3.831.538.672.089. Dengan demikian terjadi defisit sebesar Rp 438.804.940.359.
Sementara itu pendapatan daerah direncanakan turun sebesar, Rp 175.651.579.453. Dibandingkan dengan pendapatan sebelum perubahan sebesar Rp 3.891.819.949.635.
Pada perubahan menjadi Rp 3.831.538.672.089. SILPA tahun sebelumnya Rp 294.230.476.359.
Ada 9 paket atau lokasi yang mejadi pusat pembangunan.
"Yang sudah di atas 30 persen ada 7 lokasi, yaitu Indraprama 1 sudah sekitar 50 persen, Inraprana 2 sudah 39 persen. Kemudian ada Indraprana 3 sudah 33 persen, bukit bintang 14 persen, Gerilya Sudirman mencapai 29 persen, Gerilya Sudirman 2 sudah 35 persen, Menara pandang 30 sudah persen, dan lahan parkir 50 persen," terangnya, Sabtu (19/11).
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Pati, Sukardi, mengatakan, capaian serapan APBD Pati sudah mencapai 76,3%. Dari total anggaran belanja sebesar Rp 2,79 triliun, telah terealisasi Rp 2,13 triliun.
"Adapun untuk pos pendapatan sudah terealisasi 84,91 persen. Dari anggaran pendapatan 2021 Rp 2,69 triliun, hingga 18 November sudah terealisasi Rp 2,28 triliun," kata Sukardi, Sabtu (20/11).
Sementara, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Operasional Kegiatan (Rakorpok) Triwulan III, pertengahan Oktober lalu, dilaporkan bahwa tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah mencapai realisasi anggaran di atas 90 persen. Ketiganya menjadi OPD dengan serapan anggaran tertinggi.
Asisten II Sekda Kabupaten Pati Edi Sulistyono mengatakan, tiga dinas yang sudah membelanjakan anggaran lebih dari 90 persen yaitu Disnaker yang mampu mencapai penyerapan 95,94 persen dari target penyerapan Rp 5,3 miliar.
Kesbangpol mencatatkan penyerapan anggaran 95,08 persen pada triwulan ketiga. Atau sebanyak Rp 5,16 miliar dari target penyerapan Rp 5,43 miliar.
Sedangkan Dispermades mampu mencatatkan penyerapan 94,35 persen pada triwulan ketiga. OPD ini membelanjakan anggaran hingga Rp 4,39 miliar dari target Rp 4,65 miliar. (afn/mzk/jti/dta/din)