TRIBUNNEWS.COM, RIAU- Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho menceritakan suasana mencekam ketika rumah dinasnya diserang.

Pengakuan Agung, penyerangan rumah dinasnya itu terjadi usai dirinya menunaikan salat isya di masjid.

Seingat Agung, 10 pria yang bertubuh besar mendatangi dan berteriak-teriak di depan rumahnya.

"Saya pulang isya dari masjid tadi lalu main sama anak. Tiba-tiba ada 10 orang berbadan besar, preman, ribut di rumah saya," ucap Agung dikutip Tribunnews dari Tribun Pekanbaru.

Baca juga: Kronologi Siswi SMP di Riau Telan 2 Jarum Pentul saat Hendak Pakai Jilbab, Ini Kondisinya Sekarang

Dipaparkannya, mereka yang datang menggedor-gedor pagar dan terlibat cekcok dengan petugas keamanan yang menjaga rumah dinas tersebut. Bahkan sempat terjadi perkelahian.

"Ada kontak fisik sama security. Bilang mana Agung, mana Agung, keluar. Bilang gitu. Saya sudah nggak terlalu jelas dengar. Yang jelas anak-anak takut di dalam," ucap Agung.

Agung berujar, dia sepertinya tahu siapa pihak yang menjadi dalang dengan membuat keributan di rumahnya itu.

Dia mengaku juga mengenal para pelaku termasuk apa yang menjadi motif terjadinya keributan.

Baca juga: Pria Asal Riau Ini Tipu 4 Warga Madiun Bisa Lolos CPNS: Raup Rp 1 Miliar, Uang Habis di Istri Kedua

"Saya sudah tahu apa. Tapi nanti saja saya ceritakan di Polda. Ada yang kenal. Semuanya sudah tahu. Dan mereka menyebutkan identitasnya. Dan sudah kita perkirakan ada kejadian seperti ini. Saya lapor ke Polda," sebut Agung

Penyerangan rumah dinas wakil ketua DPRD Riau itu terjadi pada Senin (29/11/2021) pukul 21.00 WIB.

7 orang ditangkap

Tujuh orang ditangkap polisi terkait penyerangan di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Riau, Agung Nugroho, Senin (29/11/2021) malam.

Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto mengatakan ketujuh orang tersebut diamankan di Pekanbaru.

Baca juga: Besaran UMP 2022 di 27 Provinsi, Kepulauan Riau hingga Sulawesi Utara

"Iya sudah ada 7 orang yang diamankan tadi malam di Harapan Raya (Pekanbaru)," kata Kombes Pol Sunarto, Selasa (30/11/2021).

Ditanyai status 7 orang tersebut apakah sudah ditetapkan tersangka, Sunarto menjawab, hingga kini penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap mereka.

"Masih diperiksa intensif," terang Sunarto. (Tribun Pekanbaru).