Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Erupsi Gunung Semeru, Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Kondisi Berpelukan di Dapur Rumah

Ibu dan anak meninggal dunia dalam kondisi saling berpelukan di dapur rumah mereka yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Erupsi Gunung Semeru, Ibu dan Anak Ditemukan Meninggal Dunia Dalam Kondisi Berpelukan di Dapur Rumah
Kukuh Kurniawan/TribunJatim.com
Warga saat mengerumuni lokasi Jembatan Gladak Perak penghubung Lumajang-Kabupaten Malang yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru meletus. 

Sebab, abu vulkanik telah hampir memadati dusun tersebut.

Kronologi erupsi Gunung Semeru

Dampak erupsI Gunung Semeru, Jembatan Piket Nol, di Lumajang, Jawa Timur putus.
Dampak erupsI Gunung Semeru, Jembatan Piket Nol, di Lumajang, Jawa Timur putus. (TRIBUNJATIM.COM/TONY Hermawan)

Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.20 WIB.

Dikutip dari laman website bnpb.go.id, kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Pimpinan DPR Minta Warga Tenang dan Tetap Waspada

Baca juga: Erupsi Tak Terpantau Karena Tertutup Kabut, Tak Ada Alat Deteksi Dini di Lereng Gunung Semeru

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.

Berita Rekomendasi

Sebagai respon cepat dari adanya kejadian guguran awan panas tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepajang Daerah Aliran Sungai (DAS) Mujur dan Curah Kobokan.


Penulis: Tony Hermawan

Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pilu, Tak Sanggup Berjalan Saat Gunung Semeru Erupsi, Lansia Meninggal Memeluk Anaknya

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas