UPDATE Dampak Erupsi Gunung Semeru: Korban Meninggal Dunia Bertambah Jadi 21 Orang
Update dampak erupsi gunung semeru: Korban meninggal bertambah, kini total ada 21 orang.
Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
Hal itu berdasar pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Warga dan pengungsi sempat panik melihat Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran.
"Jarak luncur awan panas guguran ini antara 2,5 km sampai 4 km dari puncak Gunung Semeru," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Andiani, dikutip dari Surya.
Andiani mengungkapkan pihaknya telah mengeluarkan peringatan dini potensi dan bahaya erupsi Gunung Semeru sejak 1 Desember 2021.
Baca juga: Menparekraf Ungkap Sejumlah Desa Wisata Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Ini Daftarnya
Sebab, pada hari yang sama Gunung Semeru mengeluarkan guguran lava pijar.
Kemudian, Gunung Semeru menyemburkan awan panas guguran pada, Sabtu (4/12/2021).
Akibat kejadian itu, 14 orang meninggal dunia dan 169 orang luka-luka.
"Pengamat gunung api di pos pantau langsung mengirimkan peringatan dini di grup WhatsApp. Dalam grup WhatsApp ada stakeholder di daerah (Pemda dan BPBD)," paparnya.
Ia menyebut, hingga kini Gunung Semeru masih berpotensi memuntahkan awan panas guguran.
Namun, ia tak bisa menentukan kapan Gunung Semeru kembali menyemburkan awan panas guguran.
"Kami mengimbau agar warga tak melakukan aktivitas 5 km dari kawah Gunung Semeru. Lalu menghindari aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru agar tak ada korban jiwa akibat banjir lahar," pungkasnya.
Ribuan Rumah Rusak
Selain korban jiwa, ribuan rumah juga rusak parah akibat erupsi Gunung Semeru.
Dikutip dari Kompas.com, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang mencatat sebanyak 2.970 rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.