Tinjau Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru, Jokowi Pastikan Pengungsi Tertangani Baik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).
Jokowi ingin memastikan penanganan korban terdampak erupsi Gunung Semeru dilakukan secara baik.
"Saya memastikan bahwa seluruh kekuatan yang kita miliki sudah berada di lapangan untuk pencarian korban yang masih ada dan evakuasi."
"Juga kita lihat untuk rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru."
"Kemudian, tadi di lokasi pengungsi, saya juga ingin memastikan hal-hal yang berkaitan dengan pengungsi juga tertangani dengan baik," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (7/12/2021).
Baca juga: Jokowi Akan Relokasi 2 Ribu Rumah Warga yang Terdampak Erupsi Gunung Semeru
Lebih lanjut, Jokowi juga juga memastikan hal-hal yang berkaitan konsumsi, kesehatan hingga air bersih.
Ketika situasinya mulai membaik, Presiden ingin segera melakukan perbaikan infrastruktur.
“Kita berharap setelah nanti reda semuanya bisa dimulai, baik itu yang berupa perbaikan infrastruktur maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang memang kita perkirakan berbahaya untuk dihuni kembali,” ucap Presiden.
Jokowi akan relokasi 2.000 rumah warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
Sebelumnya, Presiden juga menyampaikan ucapan dukacitanya.
"Atas nama pemerintah menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya korban akibat letusan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur," tuturnya.
Perkembangan Dampak Erupsi Gunung Semeru Terkini
Dikutip dari Bnpb.go.id, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56, hilang 22 dan meninggal dunia sebanyak 22 jiwa hingga Senin (6/12/2021) malam.
Sementara itu, jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004.
Terkait jumlah warga yang dinyatakan hilang, posko masih melakukan pendatan dan validasi.
Rincian korban meninggal dunia teridentifikasi 14 orang di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 8 orang di Kecamatan Candipuro.
Baca juga: Besok Jokowi Dijadwalkan Kunjungi Sintang Kalbar, Tinjau Lokasi Banjir dan Serahkan Bantuan
Mengenai perkembangan warga mengungsi, sebanyak 2.004 warga berada di 19 titik pengungsian yang tersebar di 3 kecamatan.
Di antaranya Kecamatan Pronojiwo, Candipuro dan Pasirian. Jumlah penyintas tertinggi berada di Kecamatan Candipuro dengan jumlah 1.136 jiwa, Pasirian 563 dan Pronojiwo 30
Selain dampak korban jiwa, awan panas guguran Gunung Semeru mengakibatkan kerusakan di sektor pemukiman, pendidikan maupun sarana dan prasarana.
Saat ini, posko masih terus melakukan pemutakhiran terhadap dampak kerugian material, dengan data sementara rumah terdampak 2.970 unit, fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan (Jembatan Gladak Perak) putus 1 unit.
Regu Penyelamat Fokuskan Pencarian Korban Erupsi Gunung Semeru pada Empat Titik
Regu penyelemat terus melakukan evakuasi untuk mencari satu-persatu korban erupsi Gunung Semeru.
Pada hari keempat, Selasa (7/12/2021), pasukan gabungan memfokuskan empat titik untuk mencari para korban.
Kasi Operasi Kantor SAR Surabaya, I Wayan Suyatna menjelaskan, pencarian sektor A dilakukan di Dusun Curah Kobokan/Desa Supiturang, Kecamatan Candipuro, Lumajang.
Sektor B terletak di Dusun Kebondeli/Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
Kemudian, sektor C di semua jalur pertambangan pasir.
Terakhir sektor C di Dusun Kajar Kuning/Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.
"Itu wilayah yang kami curigai sesuai assesmen," katanya, dikutip Tribunnews.com dari TribunJatim.com.
Menurut I Wayan Suyatna, skenario penyelamatan, satu lokasi diterjunkan lima tim, terdiri dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan.
"Satu lokasi tim masuknya bergantian secara estafet. Kalau sudah menemukan korban ambulans sudah kami siapkan," terangnya.
Selama proses pencarian, semua intruksi pemantauan kondisi alam berada dalam satu komando BNPB.
Hal itu dilakukan agar bisa keselamatan tim bisa terjaga selama proses evakuasi berlangsung.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Tony Hermawan)
Simak berita lainnya terkait Erupsi Gunung Semeru