Jadi Korban Kecelakaan Speedboad Kapolsek Air Sugihan dan Kanit Reskrim Banyak Minum Air Sungai Musi
Kanit Reskrim dan Kapolsek Air Sugihan turut jadi korban luka kecelakaan speedboat, mereka banyak minum air sungai Musi dan terbentur.
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Dua anggota Polri turut jadi korban kecelakaan speedboat yang menewaskan seorang WNA asal China di Sungai Musi, Perairan Teluk Tenggirik, Kecamatan Banyuasin 1, Kabupaten Banyuasin, Rabu (13/11/2024).
Beruntung Kapolsek Air Sugihan Iptu Belky Framulia dan juga Kanit Reskrim Ipda Rendi selamat hanya saja mereka banyak minum air dan banyak luka benturan.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Sunarto mengatakan, Speedboat 400 PK Semoga Jaya yang mengalami kecelakaan berisi karyawan PT OKI Pulp datang dari Palembang hendak menuju ke Sei Baung.
Selain karyawan, Kapolsek Air Sugihan dan Kanit Reserse-nya juga turut menumpang di speedboat tersebut.
Dari 25 orang, ada 6 WNA Cina yang menumpang di speedboat itu.
"Speedboat disewa untuk mengantar karyawan PT OKI Pulp ke Sei Baung ada juga Kapolsek Air Sugihan yang menumpang mau kembali ke Polsek setelah bertugas," katanya.
Sunarto menambahkan saat ini empat dari 25 penumpang di Speedboat Semoga Jaya masih dirawat di rumah sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang termasuk Kapolsek Air Sugihan dan Kanit Reskrim Polsek.
Sedangkan yang lainnya berada di Mako Ditpolairud Polda Sumsel.
"Untuk yang anggota Polri kondisinya selamat hanya saja banyak terminum air, tadi saya sudah ketemu mereka hanya kena benturan. Nahkoda dan sopir jukung masih di Ditpolairud, " tandasnya.
Baca juga: Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Air Sugihan Jadi Korban Kecelakaan Speedboat di Banyuasin
Sunaryo juga menjelaskan detik-detik kecelakaan speedboat itu terjadi.
Awalnya, Speedboat Semoga Jaya melintas dan saat di lokasi kejadian kondisi tikungan bertemu dengan MS jukung Doa Bersama yang menarik jukung MS Tiga Berlian sedang dalam kondisi rusak.
Di tikungan Nahkoda speedboat berusaha menghindari kedua MS jukung tersebut namun hanya berhasil menghindari satu jukung.
"Pada saat di TKP kondisi tikungan tabrakan tidak bisa dihindari, sebisa mungkin nahkoda sudah menghindari karena jarak yang sudah dekat kemudian bagian belakang speedboat tubrukan dengan MS Jukung Tiga Berlian. Sehingga nahkoda Semoga Jaya kehilangan kendali dan kapalnya tenggelam," tutur Sunarto saat dijumpai.
Penyelidikan masih dilakukan Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Sumsel dengan meminta keterangan dari Nahkoda speedboat dan sopir MS Jukung.