Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terjebak 30 Menit Dikepung Lava, Cerita Korban Erupsi Semeru Berlari Sekuat Tenaga Selamatkan Diri

Sebelum berhasil menyelamatkan diri, Lina bersama ibu dan keluarganya sempat terjebak selama 30 menit dari kepungan lava.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Terjebak 30 Menit Dikepung Lava, Cerita Korban Erupsi Semeru Berlari Sekuat Tenaga Selamatkan Diri
Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq melihat Jembatan Gladak Perak yang putus akibat aliran awan panas saat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021). TRIBUNNEWS/Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev 

TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Musibah erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur menyimpan beragam cerita dari korban selamat.

Warga mengaku sama sekali tak menyangka bahwa pada Sabtu (4/12/2021) lalu, Gunung Semeru mengalami erupsi hebat yang meluluhlantakan wilayah di sekitarnya.

Salah satu warga yang proses evakuasi dirinya saat bencana terjadi cukup dramatsi ialah Lina (23) warga Dusun Curah Kobokan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Sebelum berhasil menyelamatkan diri, Lina bersama ibu dan keluarganya sempat terjebak selama 30 menit dari kepungan lava.

Saat itu abu vulkanik menghujam dari langit rumahnya.

Sedangkan lahar dingin meluap hingga ke jalanan depan rumahnya.

"Dengar ledakan sama suara batu dari atap semua keluar. Di jalan itu sudah ada lahar dingin," kata Lina dilansir dari Surya, Selasa (7/12/2021).

Berita Rekomendasi

Dalam kondisi panik, Lina mengaku sempat kebingungan mencari jalur evakuasi.

Lina korban erupsi Gunung Semeru yang berhasil selamat
Lina korban erupsi Gunung Semeru yang berhasil selamat (ISTIMEWA)

Apalagi sebelumnya tak ada peringatan dini bahwa Gunung Semeru akan erupsi hebat di hari itu.

Dia akhirnya memutuskan lari keluar dari rumahnya untuk mencari tempat yang dirasa lebih aman.

"Saya pokoknya lari, baru sampai Dusun Kamar Kajang ada Tim SAR.

Mobil mereka gak bisa masuk, karena banyak pohon yang jatuh," cerita Leni sambil menyeka air mata.

Kini, sudah tiga hari ini sejak Sabtu lalu, Lina dan keluarganya bertahan di Posko pengungsian Balai Desa Penanggal.

Baca juga: Pemerintah akan Relokasi Korban Erupsi Gunung Semeru, Warga Setuju karena Rumah Mereka Telah Hancur

Kisah Ibu Hamil 9 Bulan Menyelamatkan Diri

Berlari belasan kilometer dengan kondisi hamil besar harus diperjuangkan Ayuningsih (23) untuk menyelamatkan diri dari sapuan awan panas guguran Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).

Ayu adalah salah seorang warga yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Tim SAR gabungan menemukan 8 korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru dalam kondisi meninggal, pada hari keempat pencarian, Selasa (7/12/2021).
Tim SAR gabungan menemukan 8 korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru dalam kondisi meninggal, pada hari keempat pencarian, Selasa (7/12/2021). (ISTIMEWA)

Dengan kondisi perutnya yang membesar karena sudah hamil 9 bulan, Ayu berjuang keras untuk selamat dari erupsi Gunung Semeru.

Dipapah sang suami, Ayu pun berhasil menyelamatkan diri.

Ayu merupakan warga Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang.

Pronojiwo merupakan salah satu wilayah yang hampir seluruhnya terkena imbas dari letusan Semeru.

Ayu menceritakan saking paniknya, Ayu menyelamatkan diri dengan cara berlari sembari dipapah sama suaminya Mohamad Nur Efendy (23).

Ia berlari belasan kilometer hingga sampai ke tempat yang dirasa aman.

Baca juga: Kesaksian Warga Gunung Semeru, Jarak Pandang Terbatas karena Awan Panas, Sebabkan Korban Berjatuhan

"Usia kehamilan saya sembilan bulan. Saya tak memikirkan apa-apa, pokonya saya, anak yang dikandung, dan suami selamat," katanya dilansir dari Surya, Senin (6/12/2021).

Selama berlari ia merasakan nyeri pada perutnya.

Selain itu, kakinya sempat terinjak-injak warga lain saat berlari hingga lecet.

Namun dia bisa sedikit bernafas lega karena janin yang di kandungannya dalam keadaan sehat setelah mendapat pemeriksaan medis.

"Alhamdulilah tak ada masalah pada janin. Janin yang saya kandung sehat.

Saya langsung mendapat pemeriksaan kandungan dan penanganan di Puskesmas Penanggal usai lolos dari awan panas," kata dia.

Baca juga: Suara Gelegar Petir dari Gunung Semeru Kagetkan Anggota Paspampres Jokowi

Saat ini, Ayu sedikit cemas untuk mempersiapkan waktu persalinannya yang tinggal menghitung hari.

Sebab, harta bendanya rusak tak bersisa dihempas awan panas.

"Semoga ada yang membantu biaya persalinan.
Karena tidak ada harta benda benda, termasuk uang yang bisa diselamatkan," harapnya.

Sementara, petugas piket Pos Kesehatan di Puskesmas Penanggal, Suwarno menyebut janin yang dikandung Ayu dalam kondisi sehat.

Setiap hari, kondisi kesehatan janin dan Ayu rutin dipantau bidan.

"Nanti, untuk persalinannya, dilakukan di RSUD Pasirian atau RSUD Haryoto Lumajang. Karena peralatannya lebih lengkap," kata dia.

Sebagian artikel disarikan dari Surya.co.id dengan judul Dramatis! Ibu Hamil 9 Bulan Lari Belasan Kilometer Selamat dari Hujan Batu Gunung Semeru Meletus, dan Sebagian artikel ini disarikan dari Surya.co.id dengan judul Kesaksian Lina, Korban Erupsi Gunung Semeru yang Selamat dari Kepungan Lava

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas