Pemerintah Kabupaten Lumajang akan Merelokasi Sekitar 2.000 Rumah ke Lokasi yang Lebih Aman
Sebagian besar rumah yang terdampak erupsi mengalami rusak berat bahkan terkubur oleh material abu vulkanik dan lahar dingin Gunung Semeru
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Tony Hermawan
TRIBUNNEWS.COM, LUMAJANG - Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati mengatakan, pemerintah akan merelokasi kurang lebih 2000 rumah akibat erupsi Gunung Semeru.
"Saat ini, kami masih melakukan pendataan, diperkirakan ada 2000 lebih rumah yang harus kami relokasi," terangnya.
Sebagian besar rumah yang terdampak erupsi mengalami rusak berat bahkan terkubur oleh material abu vulkanik dan lahar dingin Gunung Semeru.
Sementara untuk kebutuhan relokasi, wabup mengatakan pihaknya membutuhkan sekitar 50 hektare lahan.
Baca juga: Dua Unit Pikap Ritase Bantu Distribusikan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru
Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhutani dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait lahan yang nantinya akan digunakan.
Dijelaskan wabup, ada dua alternatif desa yang direncanakan menjadi lokasi relokasi, yaitu Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal Kecamatan Candipuro.
"Melihat peta tata ruang, peta kebencanaan, itu kami memilih yang zona aman, ada dua alternatif yaitu Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal," pungkasnya.
Pihaknya juga tengah melakukan edukasi kepada masyarakat agar nantinya mau untuk direlokasi, mengingat pemukiman yang ditempati sebelumnya masuk dalam zona merah yang berpotensi jika Gunung Semeru kembali erupsi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Ribuan Rumah di Lereng Semeru Akan Direlokasi ke Zona Aman, 2 Desa Dijadikan Alternatif Lokasi