Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deretan Aksi Bejat Herry Wirawan pada Santrinya: Rudapaksa, Dijadikan Kuli, hingga Dana PIP Diambil

Guru pesantren di Cibiru, Bandung, Herry Wirawan, tak hanya merudapaksa para santriwatinya. Ia juga mengeksploitasi para korban.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Deretan Aksi Bejat Herry Wirawan pada Santrinya: Rudapaksa, Dijadikan Kuli, hingga Dana PIP Diambil
Istimewa via Tribun Jabar
Herry Wirawan, guru pesantren yang rudapaksa puluhan santriwatinya. Berikut deretan aksi bejat Herry terhadap para korban. 

Selain pesantren di Cibiru, Herry diketahui juga mengelola sebuah panti asuhan yatim di Kompleks Sinergi Antapani, Bandung.

Ia menyewa rumah di kompleks tersebut untuk dijadikan panti asuhan sejak 2016.

Warga setempat, Rizal, mengatakan sejak panti asuhan itu terbentuk, Herry melarang para santriwatinya keluar rumah.

Bahkan, menurut Rizal, jika santriwati hendak berbelanja, mereka akan diantar Herry.

"Anak-anak yang ada di situ usia SD dan SMP. Masih bisa bermain di luar padahal."

"Ini kalau mereka keluar untuk belanja saja, harus diantar Herry. Mereka dilarang bicara sama tetangga."

"Ada sekitar 15 sampai 20 anak di situ yang tinggal, semuanya perempuan," beber Rizal saat ditemui TribunJabar, Jumat.

Baca juga: Ketahuan Punya Bayi, 2 Santri Korban Rudapaksa di Bandung Dikeluarkan Usai 2 Minggu Kembali Sekolah

Baca juga: Singgung Kasus Rudapaksa Santri, Ini Kata Komika Bintang Emon Tentang Kelakuan Pelaku

Berita Rekomendasi

Sejak Herry ditangkap beberapa bulan yang lalu, anak-anak panti asuhan sudah diamankan pihak kepolisian.

Sementara rumah yang dijadikan panti tersebut ditutup dan disegel polisi.

Kondisi serupa juga terjadi di Pondok Pesantren Madan Boarding School.

Agus mengungkapkan pesantren itu sudah ditutup total sejak polisi menggerebek tempat tersebut sekitar delapan bulan lalu.

"Tempat itu pernah digerebek polisi dan minta ditutup aktivitas kegiatan di sana."

"Kejadiannya udah lama, setelah lebaran atau sekitar delapan bulanan kemarin gitu."

"Setelah digerebek polisi, udah engga pernah ada aktivitas lagi disana, sampai sekarang soalnya udah di tutup," pungkas Agus.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJabar/Cipta Permana/Sidqi Al Ghifari/Muhamad Syarif Abdussalam, Kompas.com/Agie Permadi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas