Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ibu Korban Kejang Tahu Anaknya Dirudapaksa, YY: Kalau Istri Saya Mati, Saya Tak Segan Bunuh Pelaku

Sebagai orangtua, amarah YY meluap, saat mengetahui anaknya jadi korban rudapaksa hingga dibuat hamil.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Ibu Korban Kejang Tahu Anaknya Dirudapaksa, YY: Kalau Istri Saya Mati, Saya Tak Segan Bunuh Pelaku
Tribun Lampung/Dody Kurniawan
Ilustrasi pelecehan seksual 

TRIBUNNEWS.COM - Sebagai orangtua, amarah YY meluap, saat mengetahui anaknya jadi korban rudapaksa hingga dibuat hamil.

Apalagi si pelaku diduga Herry Wirawan, pengajar di pondok pesantren di Bandung, Jawa Barat, tempat buah hatinya menimba ilmu.

Dikutip dari TribunJabar.id, YY menceritakan detik-detik perasaannya yang hancur menerima pengakuan dari anaknya.

Bahkan istrinya mengalami syok. Ia sampai kejang-kejang setelah mendengar cerita tersebut.

"Saya marah, geram. Waktu itu dini hari saya mendengar kenyataan pahit itu, istri saya saat itu pun sampai kejang-kejang selama dua jam," ucapnya di Kantor Lembaga Bantuan Hukum Serikat Petani Pasundan, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Pelaku Rudapaksa Dihukum Kebiri, Apakah Masalah Selesai? Ada Kemungkinan Muncul Masalah Baru

Lanjut YY, istrinya langsung sakit ketika mendapatkan kabar mengejutkan tersebut.

Herry Wirawan, guru pesantren di Bandung yang merudapaksa 12 santriwatinya hingga melahirkan 8 bayi.
Herry Wirawan, guru pesantren di Bandung yang merudapaksa 12 santriwatinya hingga melahirkan 8 bayi. (Foto: Ist/Tribunjabar)

Bahkan YY mengaku sampai ingin menghabisi nyawa Herry Wirawan jika terjadi sesuatu kepada sang istri.

Baca juga: Kasus Rudapaksa, Herry Wirawan Bisikkan Sesuatu ke Telinga Korban, Efeknya seperti Hipnotis

Berita Rekomendasi

"Kalau waktu itu saja istri saya meninggal karena kejang-kejang akibat mengetahui anak saya jadi korban, saya tidak akan segan untuk bunuh dia," ungkapnya penuh amarah.

YY menjelaskan kecurigaan itu muncul saat melihat anaknya mengalami perubahan dalam tubuhnya.

Waktu itu tiga hari setelah Lebaran tahun 2021, anaknya sedang menjalani liburan di rumahnya.

Saat malam tiba anaknya meminta dia untuk mengantarnya ke WC pada malam hari.

"Awalnya, saya tidak curiga apa- sama anak saya."

"Setelah nganter anak saya BAB di belakang malam-malam, anak saya kok jalannya begini," ungkapnya.

Ia tidak langsung menanyakan hal tersebut tapi lebih memilih mendatangi seorang kiai untuk berkonsultasi tentang kondisi anaknya itu.

Halaman
12
Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas