Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandiaga Uno Dukung NTT Jadi Lokomotif Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tanah Air

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah kawasan yang sangat kaya akan destinasi wisata.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Sandiaga Uno Dukung NTT Jadi Lokomotif Kebangkitan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tanah Air
Tim Komunikasi dan Edukasi Publik Migrasi TV Digital, Kemenkominfo
Suasana sunset di Pantai Waecicu, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika Philip Gobang mengatakan dalam dialog bertema “Menyapa Digital: Siaran TV Digital dari Indonesia Timur”. Rabu (29/09/2021) bahwa tahap pertama Analog Switch Off (ASO) untuk wilayah NTT dimulai pada tanggal 30 April 2022. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah kawasan yang sangat kaya akan destinasi wisata.

Sandi, sapaan akrabnya, mengaku tak bisa melupakan dua kunjungan terakhirnya ke dua desa di NTT.

Padahal dia telah mengunjungi 50 desa wisata lainnya.

Hal ini disampaikan Sandi dalam diskusi Tribunnetwork 'Mengembangkan Pariwisata Modern di NTT'. 

"Pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan, ada 50 desa wisata yang kami kunjungi seluruh Indonesia sebagai 50 desa wisata terbaik dan yang terakhir adalah dua desa di NTT. Yaitu Desa Etusiko di Ende dan juga Desa Wairebo yang ada di Kabupaten Manggarai," ujar Sandi kepada Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Febby Mahendra Putra, Kamis (16/12).

Baca juga: Anggota DPR Andreas Hugo Pareira: Tantangan Terbesar Pariwisata di NTT Terkait Pengelolaan Sampah 

Sandi mengakui pariwisata NTT memiliki potensi yang sangat besar, baik dari sisi alam maupun budayanya.

Terngiang ingatan Sandi bahwa di awal tahun dirinya pernah memiliki usaha bidang otomotif di NTT karena melihat banyaknya potensi yang ada di Pulau Timor hingga Flores. 

Berita Rekomendasi

Namun untuk saat ini, Sandi melihat Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas dapat menjadi perpanjangan tangan bagi destinasi wisata lainnya di NTT.

"Labuan Bajo adalah pintu gerbang pariwisata NTT. Tapi kalau kita lihat, it's just the beginning, it's so many, there are so many spots. Dan ini mesti betul-betul hati-hati kita petakan multiplier effect  karena bukan hanya Manggarai Barat, tapi seluruh kawasan NTT bisa kita kembangkan," ucapnya. 

Menurutnya Labuan Bajo sebagai sentra ekonomi mampu memberikan multiplier effect.

Multiplier effect tersebut bisa hadir secara natural atau bisa juga diaktivasi melalui industri lainnya seperti akomodasi transportasi, makanan dan minuman, jasa tour dan travel, industri kreatif dan pendukung lainnya. 

Oleh karena itu, Sandi memaparkan pemerintah tengah menyusun Integrated Tourism Master Plan (ITMP) Labuan Bajo Flores guna menghasilkan pariwisata berkelanjutan dan inklusif.


Nantinya Sandi mengharapkan NTT dapat menjadi sentra pariwisata yang berbasis kualitas yang dapat meningkatkan mobilitas wisatawan dan perputaran roda perekonomian hingga membuka lapangan kerja.

Demi menjadikan pariwisata berkualitas, Sandi menyatakan fokus harus diberikan lebih pada sumber daya manusia (SDM). 

"Karena pariwisata adalah salah satu industri padat karya, for every dollar you invest in pariwisata, six more time jobs would be created. Jadi saya lihat ini bagaimana NTT, Labuan Bajo memanfaatkan momentum untuk menarik wisatawan berkualitas dan berkelanjutan," kata dia. 

"Yang tadinya hanya datang ke Labuan Bajo tapi bisa the extend ke Ende, ke Wairebo, ke Ruteng, Larantuka ke Maumere ke lembara ke Rote, ke Sumba Barat, Sumba Timur, juga sampai ke Timor. Tapi kembali lagi, akhirnya pariwisata berkualitas itu fokusnya harus pada SDM," imbuhnya. 

Baca juga: Bangun Destinasi Wisata di NTT Harus Diimbangi Dengan Perbaikan Akses

Lebih lanjut, Sandi mendukung NTT dapat menjadi lokomotif kebangkitan pariwisata dan ekonomi kreatif Tanah Air.

Dia juga mengharapkan wisatawan yang berlibur di NTT tak sekedar memanjakan matanya dengan keindahan alam, namun juga membawa buah tangan karya warga lokal. 

"Mudah-mudahan diskusi ini akan membangkitkan semangat kita semua untuk pariwisata di NTT dan juga produk ekonomi kreatif. Karena kita tidak mau hanya Rosel (rombongan selfie-selfie) saja, kita juga tidak mau rombongan lihat-lihat saja, tapi juga Rojali yaitu rombongan jadi beli produk-produk ekonomi kreatif," pungkasnya. (Tribunnetwork/Vincentius Jyestha) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas