Jenazah Mantan Gubernur NTT Hari Ini Dibawa ke Kampung Halamannya di Adonara untuk Dimakamkan
Penjemputan jenazah akan dilakukan di Bandara Gewayang Tanah Watowiti sekitar pukul 10.30 Wita.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Jenazah mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) periode 2008-2018, Frans Lebu Raya tiba di Bandara Internasional El Tari Kupang, Senin (20/12/2021) sekitar pukul 01.06 Wita.
Jenazah sebelumnya diberangkatkan dari Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali pada pukul 11.35 Wita.
Isak tangis keluarga tak terbendung saat turun dari pesawat dan melihat keluarga dan kerabat yang sedang menanti kedatangan pahlawan nasional itu.
Setelah sempat dibawa ke Kantor DPD PDI Perjuangan, jenazah Frans Lebu Raya kemudian dibawa lagi dan disemayamkan di rumah duka di Jalan Thamrin.
Menurut rencana, Selasa (21/12/2021) hari ini, jenazah Frans Lebu Raya akan dibawa untuk dikebumikan di Adonara, Flores Timur, kampung halamannya.
Sebelum diterbangkan ke Larantuka, akan dilakukan ibadah pelepasan pada pukul 07.00 Wita.
Selanjutnya jenazah mantan orang nomor satu di NTT ini akan dibawa ke kantor Gubernur NTT dan kemudian dibawa ke Gereja Assumpta Kupang untuk misa penghormatan terakhir kalinya.
Berdasarkan surat Pemerintah Kabupaten Flores Timur Nomor: Pem.130/78/Adm.Pem/2021, beberapa rangkaian acara telah disusun untuk menjemput jenazah di Larantuka.
Menurut rencana, penjemputan jenazah akan dilakukan di Bandara Gewayang Tanah Watowiti sekitar pukul 10.30 Wita.
Selanjutnya jenazah dibawa menuju Kantor Bupati Flores Timur untuk dilakukan penghormatan jenazah sekitar pukul 11.00 Wita.
Baca juga: Hari Ini Jenazah Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Diterbangkan dari Bali ke Kupang
Pengantaran jenazah akan dilakukan dari Kantor Bupati Flores Timur menuju Pelabuhan Tobilota, Desa Watoone Kecamatan Witihama.
Drs Frans Lebu Raya meninggal Minggu (19/12/2021) di RSUP Sanglah Bali.
Sebelumnya jenazah mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya tiba di Bandara Internasional El Tari Kupang, Senin (20/12/2021) sekitar pukul 01.06 Wita.
Jenazah sebelumnya diberangkatkan dari Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali pada pukul 11.35 Wita.
Isak tangis keluarga tak terbendung saat turun dari pesawat dan melihat keluarga dan kerabat yang sedang menanti kedatangan pahlawan nasional itu.
Nampak keluarga besar Lamahot memadati gedung VIP Bandara El Tari untuk menjemput mantan Ketua PDIP NTT itu.
Tampak pula 8 orang Pol PP sedang menuju Pesawat Lion Air untuk menggotong peti jenazah tokoh sekaligus pahlawan nasional yang meninggal di rumah sakit Sanglah Denpasar Bali itu.
Di ruang VIP sudah menunggu pula Wakil Gubernur NTT Josef Nai Soi, Sekda NTT Benediktus Polo Maing, Ketua DPRD NTT Emelia Nomleni, pimpinan organisasi perangkat daerah lingkup NTT, pengurus DPD PDIP NTT, mantan Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni.
Rencananya, jenazah suami dari Adinda Lusi Lebu Raya ini akan disemayamkan 10-15 menit di Kantor DPD PDIP NTT yang beramaat di Jalan Piet A Tallo, Kelurahan Oesapa Selatan.
Kemudian baru dilanjutkan ke rumah duka di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo.
Informasi yang diperoleh, jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya dan akan diberangkatkan ke Adonara pada tanggal 21 Desember 2021.
Frans Lebu Raya, mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) tutup usia pada Minggu, 19 Desember 2021 di RSUP Sanglah, Bali.
Berita meninggalnya Frans Lebu Raya dengan cepat menyebar melalui media sosial.
Mengutip dari Kompas.com, sebelum meninggal, Frans sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar.
"Beliau sudah dua minggu lebih dirawat di rumah sakit," ujar menantu Frans, Ari Todo, saat dihubungi Kompas.com, Minggu siang.
Dia pun berjanji, akan memberitahukan informasi lengkap setelah jenazah Frans selesai ditangani oleh dokter.
"Untuk detail informasi, nanti sebentar saya informasikan. Saat ini beliau masih dalam penanganan dokter," ujar Ari singkat.
Baca juga: Wagub NTT Minta Jenazah Mantan Gubernur Frans Lebu Raya Dimakamkan di TMP Dharma Loka Kupang
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur NTT periode 2008-2013 dan 2013-2018.
Saat periode 2008-2013 Frans berpasangan dengan Eston Foenay sebagai Wakil Gubernur NTT.
Lalu, pada periode 2013-2018 Frans berpasangan dengan Benny Litelnoni.
Sebelum menjadi gubernur, Frans menjabat sebagai Wakil Gubernur NTT pada periode 2003-2008.
Selain itu, Frans yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD NTT itu merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan sejak tahun 1999 hingga 2019.
Pria kelahiran Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur 1960 tersebut meninggalkan seorang istri bernama Lusia Adinda Lebu Raya dan dua orang anak.
Profil Frans Lebu Raya
Frans Lebu Raya lahir di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur 18 Mei 1960.
Frans Lebu Raya merupakan Gubernur Nusa Tenggara Timur sejak 2008 hingga 2018.
Ia terpilih menjadi Gubernur Nusa Tenggara Timur untuk menggantikan Piet Tallo.
Sebelumnya, ia merupakan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2003 hingga 2008 yang berpasangan dengan Piet Tallo (terpilih melalui sidang DPRD Nusa Tenggara Timur pada tahun 2003).
Saat menjadi gubernur NTT, Frans Lebu Raya banyak melakukan gebrakan yang Pro Rakyat, dengan Spirit "Anggur Merah" (Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera) Frans Lebu Raya meningkatkan perekonomian NTT.
Frans menganut keyakinan Kristen Katolik.
Karier dari Frans Lebu Raya yakni, sebagai Wakil Gubernur Provinsi NTT (2003-2008) Gubernur Provinsi NTT (2008-2018).
Program "Anggur Merah" Frans Lebu Raya
Melansir dari laman dpr.go.id, berikut program Anggur Merah yang digagas oleh Frans Lebu Raya:
Sejak 2011, Frans Lebu Raya telah memprogramkan Desa Mandiri Anggur Merah.
Anggur merah merupakan kepanjangan dari Anggaran untuk Rakyat Menuju Sejahtera.
Baca juga: Mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya Meninggal Dunia di RS Sanglah Bali
Adapun tujuan dari program tersebut yakni, untuk memberantas kemiskinan yang ada di NTT, serta menghapus stigma negatif masyarakat kepada NTT.
Dimana-mana ada kemiskinan tidak hanya di NTT, tetapi dengan keras, kemiskinan bisa diturunkan. “ Kami akan hapus stigma negatif NTT itu,” jelas Frans.
Untuk mendukung program anggur merahnya, Pemprov NTT mengalokasikan anggaran Rp 250 juta/desa dan pada APBD 2015 tetap meneruskan program tersebut.
"Bagi kami kalau desa kuat, negara jaya dan berbagai masalah bisa diselesaikan. Mohon dukungan Komisi X agar NTT bisa cepat maju," kata Frans menegaskan.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Jenazah Frans Lebu Raya Diterbangkan ke Larantuka Besok, Simak Rangkaian Acara Penjemputannya