Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Jiwa Turun Tangan, Begini Nasib Orang yang Sewa Jasa Rahim Jadi Joki Suntik Vaksin Covid-19

Video berisi pengakuan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19 viral di media sosial, berbuntut panjang

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Dokter Jiwa Turun Tangan, Begini Nasib Orang yang Sewa Jasa Rahim Jadi Joki Suntik Vaksin Covid-19
https://twitter.com/cobeh2021
Video pria di Pinrang mengaku joki Vaksin Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video berisi pengakuan warga Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19 viral di media sosial, berbuntut panjang.

Pria tersebut mengaku sudah 16 kali divaksin Covid-19.

Dua kali untuk dirinya sendiri dan 14 lainnya sebagai joki untuk orang lain.

Berawal dari viralnya video itu, polisi turun tangan menelusuri kebenarannya.

Adapun alasan orang-orang menyewa jasa joki vaksin Abdul Rahim karena takut jarum suntik.

Hal ini terungkap setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap para penyewa joki vaksin itu.

Status si penyewa joki vaksin saat ini sebagai saksi.

Baca juga: Jadi Joki Vaksin Demi Rp 800 Ribu, Buruh Bangunan di Pinrang Mengaku 16 Sudah Kali Disuntik

Sejauh ini baru dua orang menyampaikan alasan masing-masing mengapa mereka memilih memakai jasa joki vaksin Covid-19.

Berita Rekomendasi

Mereka kompak takut jarum suntik.

Informasi itu dikatakan Kasat Reskrim Polres Pinrang AKP Deki Marizaldi.

Abdul Rahim mengaku, dalam sehari dirinya pernah menerima tiga kali dosis vaksin.

Ia mengaku 16 kali dosis vaksin ini diterima dalam rentang waktu kurang lebih tiga bulan.

Baca juga: Kemenkes dan Polisi Dalami Pengakuan Pria di Sulawesi Selatan Jadi Joki Vaksin Covid Demi Uang

Dua dosis untuk dirinya sendiri, dan sisanya 14 kali suntikan merupakan aksi joki vaksin.

Sedangkan saksi yang menyewa Abdul mengaku, hal tersebut dilakukan karena takut jarum suntik.

Namun, sambung Deki, penyidik masih mendalami keterangan para saksi tersebut, termasuk alasan Abdul yang nekat menerima 14 dosis vaksin untuk kebutuhan hidup.

"Kita masih mengumpulkan bukti dan sejumlah saksi termasuk mereka yang pernah memakai jasa Abdul Rahim," ujar Deki.

Dokter Jiwa Turun Tangan

Selain memeriksa saksi, pihaknya juga akan meminta keterangan dokter ahli jiwa untuk memeriksa kejiawan Abdul Rahim.

Belakangan ada informasi yang menyatakan pengakuan warga BTN Cahaya 3 Berlian itu tidak benar karena memiliki ganguan kejiwaan.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinkes Pinrang dan Satgas Covid-19 untuk mendapat data pihak yang menyewa Abdul Rahim.

Dua dosis vaksin untuk dirinya sendiri, dan 14 dosis vaksin lain merupakan milik orang lain yang menyewa aksi nekatnya.

Abdul Rahim (49), pria yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19, saat diambil sampel darah dan urin oleh Dinkes Sulsel (kanan).
Abdul Rahim (49), pria yang mengaku jadi joki vaksin Covid-19, saat diambil sampel darah dan urin oleh Dinkes Sulsel (kanan). (TribunTimur/Nining Angraeni)

Ia mengaku dibayar Rp100 ribu hingga Rp800 ribu per kali dosis vaksin.

Telusuri Orang

Dinas Kesehatan Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan bekerja sama dengan Polres Pinrang untuk menelusuri dugaan joki vaksin yang dilakukan Abdul Rahim, warga BTN Cahaya 3 Berlian, Kelurahan Bentengnge, Watang Sawitto, Pinrang, Sulsel.

Pria berusia 49 tahun itu mengaku mengaku telah menerima 16 kali dosis vaksin Covid-19.

Video pengakuan tersebut kemudian menjadi viral di media sosial.

Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Pinrang Dyah Puspita Dewi menjelaskan, saat ini Dinkes bersama kepolisian sedang menelusuri 14 orang yang menyewa Abdul Rahim sebagai joki vaksin.

Sejumlah data dari Puskesmas tempat pelaksanaan vaksin telah dikumpulkan untuk membantu kepolisian mendapatkan pihak yang menyewa Abdul Rahim.

"Kita telusuri dari pihak Puskesmas. Kita telusuri atas nama itu, di mana, dan kita harus vaksin lagi kalau memang betul-betul orang itu belum di vaksin," ujar Dyah dilansir dari Kompas TV, Selasa (21/12/2021).

Dyah menuturkan, dugaan joki vaksin ini sangat merugikan karena pemerintah sedang mengejar target kekebalan kelompok atau herd immunity.

Selain itu, pihak yang belum mendapatkan vaksin juga dirugikan, terlebih saat ini varian baru Omicron sudah masuk ke Tanah Air.

Baca juga: Cerita Joki Vaksin Covid-19 di Pinrang, Sudah 17 Kali Disuntik, Pernah Tiga Kali dalam Sehari

Belum lagi soal dugaan sanksi pidana karena telah memanipulasi data di aplikasi PeduliLindungi.

"Dia (pihak yang menyewa) sudah terdaftar. Harus dicari, kita lakukan penelusuran.

Kalau di PeduliLindungi dia sudah divaksin, padahal kalau memakai joki kan, dia belum (divaksin)," ujar Dyah.

"Kita telusuri punya siapa saja. Sekarang lagi kita buktikan. Kalau pelanggaran dan sebagainya kita komunikasi dengan kepolisian," sambung Dyah.

Artikel ini disarikan dari TribunJateng.com dengan judul Orang-orang Sewa Joki Vaksin Abdul Rahim Karena Takut Jarum Suntik

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas