Pelatih Biliar yang Dijewer Edy Rahmayadi Berprestasi Saat PON, Aritonang Sindir Balik Sang Gubernur
Diketahui bahwa dalam PON beberapa waktu lalu, cabor biliar menyumbang medali yang cukup signifikan untuk Sumatera Utara.
Editor: Erik S
Ia pun berharap agar Gubernur Sumut harus memperhatikan cara bicaranya.
"Jangan asal bicara. Kalau sudah berbuat dan bicara, itu bisalah diterima. Ini, apa yang sudah diberikan? Perhatian yang bagaimana yang sudah ia salurkan? Hanya ada saat even besar seperti PON. Lainnya tidak ada," katanya.
Mengenai apakah ia tertidur saat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi tengah berpidato? Coki pun membantah hal tersebut.
"Saya tidak tertidur dan saya mendengar apa yang beliau sampaikan," ujarnya.
Edy berdalih harus tegas
Edy mengatakan, Sumut membutuhkan orang-orang yang siap berjuang demi memberikan prestasi yang terbaik.
Terlebih pada tahun 2024, Sumut akan menjadi tuan rumah PON.
"Saya terpaksa berlakukan tegas. Apalagi dia seorang pelatih," ujarnya.
Edy berharap Sumut harus benar-benar siap. Ia pun menceritakan pengalamannya ketika memantau perjuangan atlet Sumut di PON Papua lalu.
Salah satunya di arena catur. Di cabang orahraga itu Sumut kekurangan satu orang atlet.
Padahal di lokasi yang sama, ia justru menemui banyak atlet catur yang memiliki marga, namun justru tak membela nama Sumut.
"Saya ada tunggu enam jam di arena catur, kenapa cuma tiga? Padahal tuntutan main ada empat. Satu tak berangkat. Tak ada pemainnya. Saya toleh ke kiri dan kanan ada enam orang bemarga di sana. Tapi bawa nama provinsi lain," ungkapnya.
"Bahkan Margareth Damanik mengalahkan grand master internasional catur. Di mana salah kita?" sebutnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Bawa 12 Medali dari PON Papua, Pelatih Biliar Berprestasi Sumut Ini Malah Dipermalukan Edy Rahmayadi
dan
Gubernur Edy Usir Pelatih Biliar Tim PON: Kamu Kenapa Tidak Tepuk Tangan?
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.