Polisi Tangkap WN Italia dan Inggris yang Merampok Pasutri Asal Italia di Bali
Dua pelaku tersebut melakukan aksi perampokan ke korban suami istri asal Italia, Camilla Guadagnuolo dan Principe Nerini.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Polresta Denpasar bersama Polsek Kuta karena menangkap dua warga negara asing (WNA) karena terlibat aksi perampokan atau pencurian dengan kekerasan (curas).
Kedua WNA tersebut adalah Nicola asal Italia dan Gregory asal Inggris.
Nicola dan Gregory merampok sebuah villa Jalan Nakula, Seminyak, Kuta, Badung, Bali pada Kamis 11 November 2021 pukul 03.00 wita.
Menurut Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan selaku Kapolresta Denpasar, dua pelaku tersebut melakukan aksi perampokan ke korban suami istri asal Italia, Camilla Guadagnuolo dan Principe Nerini.
Baca juga: Komplotan Rampok Bersenpi Rusak Alat-alat Perusahaan & Rampas HP Korban, Kerugian Capai Rp 500 Juta
"Ini baru dua yang berhasil diamankan, sedangkan ada dua rekannya lagi yang masih dalam pencarian, DPO.
Dari kasus ini, korban mengalami kerugian mencapai Rp 5,8 miliar karena tidak hanya uang tunai yang raib ada bitcoin juga," ujar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan di Polresta Denpasar, Selasa (28/12/2021).
Sebelumnya, komplotan perampok datang ke vila tempat korban menginap tanpa disadari pasangan suami istri tersebut.
Saat perampokan berlangsung, istri korban terbangun karena mendengar suara ledakan, bahkan ia melihat sudah ada para pelaku yang tengah menyekap suaminya.
Dalam keterangan korban, pelaku saat itu berada di vila menggunakan pakaian serba hitam-hitam, bahkan sarung tangan dan penutup kepala yang digunakan serba hitam.
Korban Camilla saat terbangun kemudian ditodong menggunakan pisau belati lalu diikat tangan dan kakinya menggunakan lakban serta menutup mulut.
Baca juga: Kasus Viral Korban Perampokan Lapor Polisi Malah Disuruh Pulang, 3 Pelaku Sudah Tertangkap
Selama penyekapan tersebut, kedua korban bahkan beberapa kali dipukul oleh para pelaku secara bertubi-tubi, selanjutnya salah satu pelaku mengambil enam handphone korban dan satu handphone yang berisi akun bitcoin.
Korban saat itu bahkan diancam dan dipaksa untuk mengatakan berapa password handphone yang berisi bitcoin tersebut.
"Mereka diancam, apabila tidak beri tau, pelaku akan membunuh istri korban dengan menempelkan pisau ke leher istrinya," kata Jansen.
Saat kejadian itu, korban bahkan sempat mendengar suara dari para pelaku, dimana dua diantaranya sudah tidak asing di telinganya.