Profil Edy Rahmayadi, Gubernur Sumut yang Jewer dan Usir Pelatih Biliar karena Tak Tepuk Tangan
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menjewer dan mengusir pelatih biliar lantaran tak tepuk tangan. Berikut profilnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
- Patun Seskoad (2007);
- Asops Kasdam Iskandar Muda (2008);
- Komandan Resimen Taruna Akademi Militer (2010);
- Pamen Denma Mabesad (2011);
- Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap Kodam XVII/Cendrawasih (2012);
- Dir Pemantapan Semangat Bela Negara, Deputi Bidang Pemantapan Nilai Kebangsaan, LEMHANAS RI (2013);
- Panglima Divisi Infanteri I, Kostrad (2014);
- Panglima Kodam I/Bukit Barisan (2015);
- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (2015-2018);
- Ketua Umum PSSI (2016 -2019);
- Gubernur Sumatera Utara (2018-2023).
Baca juga: PDIP Sumut Pecat Kadernya yang Aniaya Pelajar di Parkiran Minimarket
Baca juga: Bentrok Antar Remaja di Percut Sei Tuan Sumut, Seorang Warga Tewas Tertembak Air Softgun
Kontroversi Edy Rahmayadi
Selama menjabat sebagai Ketum PSSI, Edy Rahmayadi kerap menjadi sorotan.
Pada September 2018 silam, Edy muncul dalam tayangan siaran langsung KompasTV yang membahas soal kematian suporter Persija Jakarta, Haringga Sirila.
Dalam kesempatan itu, Aiman selaku pembawa acara, menyinggung terkait beban tanggung jawab yang dipikul Edy Rahmayadi sebagai Ketua PSSI dan Gubernur Sumatera Utara.
"Apakah Anda merasa terganggu ketika tugas Anda, tanggung jawab Anda sebagai Gubernur dan Ketua PSSI?" tanya Aiman, dikutip dari Tribunnews.
Edy pun tampak menanggapi pertanyaan tersebut.
"Apa urusan Anda menanyakan itu?" jawab Edy.
Mengutip Tribunnews, selain itu, Edy juga pernah tertangkap kamera menampar seorang suporter yang menyalakan flare dalam laga PSMS Medan vs Persela Lamongan, Jumat (21/9/2018).
Pada kesempatan lain, Edy juga pernah menjadi sorotan media setelah menanggapi soal kegagalan Indonesia melaju ke semifinal Piala AFF 2018.
Dilansir Tribun Jateng, kala itu Edy ditanya apakah PSSI akan melakukan evaluasi terkait kegagalan timnas.
Namun, ia justru mengatakan prestasi timnas akan baik jika wartawan juga baik.
"Wartawannya yang harus baik. Jadi kalau nanti wartawannya baik, timnasnya baik," ujar Edy, Kamis (22/11/2018).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nurmulia Rekso Purnomo/Kurniawati Hasjanah/Eleonora Padmasta, TribunnewsWiki/Amy Happy Setyawan, TribunJateng/Wahyu Ardianti Woro Seto, Kompas.com/Daniel Pekuwali/Robison Gamar)