Profil Edy Rahmayadi, Gubernur Sumut yang Jewer dan Usir Pelatih Biliar karena Tak Tepuk Tangan
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menjewer dan mengusir pelatih biliar lantaran tak tepuk tangan. Berikut profilnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
Dikutip dari TribunnewsWiki, Edy Rahmayadi lahir di Sabang, Aceh pada 10 Maret 1961.
Baca juga: KRONOLOGI Gubernur Sumut Jewer Pelatih Biliar yang Tak Tepuk Tangan, Coki: Apa yang Sudah Dia Beri?
Baca juga: Polda Sumut Ambil Alih Kasus Penganiayaan Remaja di Parkiran Minimarket
Edy yang merupakan purnawirawan perwira TNI AD, sudah menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara sejak 5 September 2018.
Semasa aktif menjadi anggota TNI AD, Edy pernah bertugas di Kostrad sebagai Panglima Divisi Infanteri Kostrad pada 2014.
Lalu, di tahun 2015, ia ditunjuk menjadi Panglima Kostrad.
Jabatan tersebut diembannya hampir selama tiga tahun
Pada Januari 2018, Edy dirotasi dan digantikan oleh Letjen Agus Kriswanto, dilansir Tribunnews.
Saat menjabat Pangkostrad, Edy terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020.
Mengutip Tribunnews, Edy berhasil memperoleh 75 suara dan menyingkirkan Moeldoko yang kala itu hanya mendapat 24 suara.
Di tengah masa jabatannya sebagai Ketum PSSI, Edy terpilih menjadi Gubernur Sumut periode 2018-2023.
Namun, ia memilih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketum PSSU pada Januari 2019.
Alasannya, ia ingin fokus pada tugasnya sebagai Gubernur Sumut.
Baca juga: Video Pemuda Berparang di Medan Mengamuk, Kejar Pengurus Masjid Gegara WiFi, Kini Jadi Tersangka
Baca juga: Korupsi JKN Rp 2,4 M untuk Arisan Online, Mantan Bendahara Puskesmas di Medan Divonis 7,5 Tahun
Dikutip dari Kompas.com, jabatan Ketum PSSI kemudian diisi oleh Joko Driyono setelah Edy resmi mundur.
Berikut ini riwayat karier Edy Rahmayadi:
- Danton di jajaran Kopassus (1985);