Klitih Makin Brutal, Warga Yogya Minta Polisi Menindak Tegas
Kejahatan klitih di Yogyakarta seakan penyakit kamabutan. Warga sudah merasa resah dan tidak aman, dan meminta polisi menyelesaikan.
Editor: cecep burdansyah
“Pihak yang paling kecil dulu, dari keluarga dan juga lingkungan sekitar awasilah. Misal masih sekolah, ya, sekolahannya bertanggung jawab. Kemudian sosialisasi dari pihak-pihak berkaitan, ya, juga harus,” ungkapnya.
“Kalau dibilang kecewa dengan kondisi ini, ya, kecewa. Soalnya teman saya ada yang jadi korban, sampai masuk rumah sakit. Sangat merugikanlah,” tegas Arham.
Kekhawatiran yang sama juga dirasakan Suparno, seorang penjual angkringan di seputaran Jalan Mataram, Kota Yogyakarta. Setiap kali terjadi aksi klitih, esok harinya kejadian itu selalu menjadi bahan perbincangan para pembeli di warungnya.
“Jelas itu meresahkan. Apalagi kami pedagang kalau pulang sampai malam, ya, khwatir juga. Mesti mben ono klitih dadi dongengan,” terang dia.
Suparno meminta aparat penegak hukum dan pemangku kebijakan segera mengatasi kenakalan remaja yang menjelma menjadi tindak kriminal yang mengancam nyawa masyarakat.
“Harus diselesaikan, karena sudah tidak wajar. Mereka bawa senjata tajam kok,” pungkasnya.
Terus beraksi
Senin (27/12) malam tepatnya di sekitaran XT Square, Jalan Veteran, Umbulharjo, Kota Yogyakarta muncul gerombolan remaja tak dikenal membawa sajam jenis parang. Seorang warga yang menyaksikan, Nova Ardiyanto mengatakan, para gerombolan itu mengendarai sepeda motor.
Nova sempat memotret aksi para remaja itu dan kemudian mengunggahnya ke media sosial (medsos). Dia menyebut peristiwa itu terjadi pada Senin malam sekitar pukul 22.20 WIB. Ada empat orang berboncengan menggunakan dua sepeda motor dan salah satu dari mereka membawa sajam.
"Dari arah Giwangan ke arah Jalan Pramuka, melintas XT Square, kebetulan saya sedang makan dan dua motor ini melintas di depan saya sambil berteriak," ujar Nova, Selasa (28/12).
Ia menjelaskan, kondisi Jalan Veteran yang ada di sekitar XT Square malam itu sedang sepi. Merasa khawatir dengan keselamatannya, ia dan warga sekitar memilih masuk ke dalam toko untuk menghindari pengendara tersebut.
"Khawatirnya ketika di luar malah didatangi pelaku klitih itu," ujar dia.
Nova tak mengingat jelas nomor polisi kendaraan yang dikemudikan terduga klitih itu. Namun yang pasti, keduanya menggunakan motor jenis matik sembari meracau tidak jelas.
"Mungkin sedang mencari musuh atau bagaimana, tapi yang membuat takut karena parangnya itu," ujar Nova.
Nova memastikan warga sekitar Jalan Veteran tidak ada yang menjadi korban atau sasaran terduga klitih saat itu. Meski demikian, pihaknya berharap maraknya pengendara motor dengan membawa sajam itu bisa menjadi perhatian pihak berwajib.